PDAM Parepare Dibanjiri Keluhan Warga, Air Tak Jalan hingga Iuran Per Bulan Mahal
Alasannya enam hari pasca banjir suplai air bersih belum merata di ke rumah warga.
Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Perusahaan umum daerah (Perumda) PDAM Parepare dibanjiri keluhan oleh warga khusus yang terdampak banjir.
Alasannya enam hari pasca banjir suplai air bersih belum merata di ke rumah warga.
Warga menumpahkan keluhannya lewat status sosial media facebook.
Akun bernama Facebook bernama, Rmelati Rwin mengatakan sudah enam hari tidak mengalir air.
"Sudah enam hari tidak mengalir air, sessa jki, entah siapa yang salah," katanya dalam status facebook, Kamis (24/11/2022) siang.
"Kering di BTN Pepabri habis sekali di bawa banjir," sambung Rmelati Rwin dalam kolom komentar.
Warga lain, Linc Skaw mengeluh pembayaran airnya sangat mahal.
Padahal, pemakaian air sehari-hari di rumahnya terkontrol.
"Kenapa saya banyak sekali pembayaran air PDAM tiap bula Rp700 ribu, selalu begitu, selalu mahal di bayar padahal pemakaian rumah terkontrol," tulis Linc Skaw dalam status facebook-nya.
"Sudah berapa kali mi dilapor ke PDAM tidak mauki na kasih ketemu bosnya, banyak alasannya. Terus pegawainya alasannya pemakaian," sambungnya.
"Orang kaya saja tidak begitu pemakainnya, tidak ada bocor, biasa-biasa ji pemakaiannya," ujarnya.
Widi, warga lain mengeluhkan dirumahnya susah mendapatkan air bersih.
Selain itu, air juga sering mengalami macet pada hari-hari tertentu.
"Biasa juga hitam itu air. Hampir setiap hari Rabu dan Sabtu, air di rumah selalu hitam warnanya," kata widi.
Asisten Workshop PDAM Parepare Zainuddin berjanji, dua sampai tiga hari kedepan kebutuhan air bersih dapat tersalurkan.