TNI
Penyebab Prada Muhammad Meninggal Dunia, Dilaporkan Komandan Kelelahan Tapi Wajah Penuh Darah
Seorang anggota TNI Prada Muhammad Indra meninggal dunia diduga karena dianiaya oleh sesama prajurit.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara, Prada Muhammad Indra Wijaya, diduga meninggal karena dianiaya.
Prada Muhammad Indra Wijaya bertugas Markas Komando Operasi Udara III (Makoopsud III) Biak, Papua.
Kematian Prada Indra ini sempat janggal bagi keluarganya.
Sebab saat mendapat kabar dari komandannya, Prada Indra disebut meninggal karena kelelahan di dalam mess.
Adik perempuan Prada Indra, Rika Wijaya mengatakan, kejanggalan sudah terlihat jenazah almarhum tiba di rumah duka di Tangerang.
Keluarga hendak membuka peti tersebut yang sudah digembok.
Namun disebutkan kunci peti mati tak ada.
Hal inilah yang membuat keluarga semakin curiga.
Ditambah mereka sempat menerima surat kaleng dari seseorang yang mengaku kenal dengan almarhum.
Yang meminta dilakukan visum ulang secara mandiri dan tidak melakukannya di rumah sakit Angkatan Udara.
Saat itulah keluarga terpaksa membuka secara paksa.
Mereka kaget ketika melihat kondisi jenazah Prada Indra penuh darah di bagian wajah dan lebam dibeberapa bagian tubuhnya.
pihak keluarga juga menyebut bahwa ada luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut Prada Indra.
Pihak keluarga lalu membuka seluruh kain kafan Prada Indra karena melihat ada darah yang keluar dari bagian wajah.
"Akhirnya kami minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan, dan terlihat ada luka lebam di bagian dada sampai dengan di bagian perut," ujar Rika.
Sementara itu pihak TNI AU pun akhirnya langsung buka suara terkait dengan kematian Prada Muhammad Indra Wijaya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma Indan Gilang Buldansyah mengungkapkan POM TNI AU sudah menahan empat prajurit.
Empat prajurit ditahan diduga terlibat dalam aksi kekerasan yang menyebabkan Prada Indra meninggal dunia.
"Terhadap kejadian tersebut, TNI AU telah menahan empat prajurit," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsma Indan Gilang Buldansyah, Rabu (23/11/2022).
Keempat prajurit yang ditahan akan dimintai keterangan.
Saat ini TNI AU menurut Indan masih melakukan pendalaman terkait dugaan kekerasan yang menyebabkan Prada Indra Wijaya meninggal.
Dia memastikan bahwa TNI Angkatan Udara akan menjatuhkan sanksi tegas jika ditemukannya bukti keterlibatan empat personelnya dalam kasus ini.
"Bila terbukti ditemukan ada tindak pidana penganiayaan, TNI AU akan memberikan sanksi hukum tegas, sesuai aturan yang berlaku," imbuh dia. (*)