Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Piala Dunia 2022

Cara Fauzul Ahzim Dapatkan dan Rawat Jersey Timnas Negara Juara Piala Dunia

Lalu jersey Argentina ketika juara Piala Dunia 1978.  Jersey Italia ketika jadi kampiun 1982. Jersey juara Argentina saat angkat Piala Dunia 1986.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Muh. Irham
TRIBUN TIMUR/KASWADI ANWAR
Fauzhul Azmi, pengolektor jersey pemenang Piala Dunia saat ditemui di Swiss-Belinn Panakkukang, Jl Adhyaksa Baru, Kecamatan Panakkukang, Rabu (23/11/2022) malam. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Makassar, Fauzhul Azhim menjadi pengolektor jersey sepak bola.Ia memiliki jersey negara juara Piala Dunia dari berbagai edisi.

Mulai dari jersey Timnas Inggris saat jadi juara Piala Dunia 1966 saat jadi tuan rumah.

Lalu jersey Argentina ketika juara Piala Dunia 1978.  Jersey Italia ketika jadi kampiun 1982. Jersey juara Argentina saat angkat Piala Dunia 1986.

Kemudian jersey Timnas Jerman juara Piala Dunia 1990. Jersey Brazil juara 1994, jersey Perancis 1998.

Lalu masuk era 2002 saat Brazil angkat juara Piala Dunia 2002. Jersey Italia 2006, jersey Spanyol 2010. Jersey Jerman 2014 hingga jersey Perancis juara Piala Dunia 2018. 

Fauzhul menjadi kolektor jersey sejak tahun 2010. Berawal dari tergabung di komunitas jersey di Makassar.

Ketika itu, ia melihat momen saat Spanyol juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. 

Saat pulang ke negaranya, Iker Casillas cs disambut seperti pahlawan.

"Momen Piala Dunia menyita perhatian masyarakat, saya menganggap Piala Dunia ini bagian sangat penting. Olehnya itu, saya menyimpan jersey pemenang Piala Dunia," katanya saat ditemui di  Swiss-Belinn Panakkukang, Jl Adhyaksa Baru, Kecamatan Panakkukang, Rabu (23/11/2022) malam.

Pria 33 tahun ini berhasil mendapat beberapa jersey pemenang Piala Dunia berbagai edisi lewat grup jual beli di media sosial, di komunitas dan jual beli barang bekas.

Untuk memastikan keaslian jersey, ia mengungkapkan setiap jersey asli memiliki tanda tersendiri. 

"Ada tanda-tanda tersendiri jersey itu. Di setiap apparel ada quotes atau teks yang menandakan authentic caution jersey," ungkapnya.

Demi mengumpulkan jersey pemenang Piala Dunia, Fauzhul rela merogoh kocek dalam-dalam.

Lantaran beberapa jersey memiliki harga yang mahal. 

Koleksi termahal dimilikinya yakni jersey Perancis saat juara Piala Dunia 2018 di Rusia.
Ia rela mengeluarkan budget hingga Rp 1,8 juta.

"Secara keseluruhan jersey, nilainya saat membeli puluhan juta kalau ditotal. Tapi harganya tiap tahun naik. Tingkat langkanya menentukan semakin mahal," tuturnya.

Dari berbagai koleksi jersey Piala Dunia dimiliki, Fauzhul mengaki, jersey Italia juara 1982 paling sulit didapatkan. Sebab, ia mendatangkannya dari  Ukraina.

"Paling susah dicari agak lama dikumpulkan Italia 1982. Saya dapat dari Ukraina," sebutnya.

Agar kualitas jersey tetap terjaga, Fauzhul mempunyai perawatan khusus.

Jersey hanya dicelup di air shampo. Lalu dijemur tanpa sinar matahari.

Kemudian disimpan di tempat khusus dengan jaga kelembapannya. Diberi kapur

Bilas, pakai shampo. Dicelup. Dijemur tanpa matahari

Tempat khusus dijaga kelembapannya. Pewangi kapur barus supaya harum.

Fauzhul masih terus mencari jersey negara pemenang Piala Dunia yang belum dimiliki. Utamanya, juara Piala Dunia tahun 1950, 1960-an.

Namun, untuk mendapatkan sudah tidak mudah. Penyebabnya, sudah tidak diproduksi dan harga mahal.

"Jersey negara zaman dulu tidak diproduksi dan kalau pun ada sudah dijadikan kenang-kenangan dan harganya mahal," ujarnya.

Makanya, ia juga akan menyimpan koleksi jerseynya dan tidak akan memperjualbelikan.

"Saya benar-benar akan jaga untuk ingatkan generasi muda bahwa inilah negara pemenang pesta sepak bola di dunia," pungkas Fauzhul.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved