Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munas HIPMI

Profil Calon Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, Bagaimana Peluang Terpilih?

Tensi politik perebutan ketua umum memanas ditandai kericuhan dalam forum Musyawarah Nasional atau Munas di Hotel Alila Solo.

Editor: Ari Maryadi
Tribunnews
Akbar Himawan Buchari calon ketua umum BPP HIPMI nomor urut 1. Pada periode 2019-2022, Akbar Himawan menjabat Waketum BPP HIPMI. 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Badan Pengurus Pusat Himpinan Pengusaha Muda Indonesia atau BPP HIPMI mencari ketua umum baru masa jabatan tiga tahun ke depan.

Ketua umum terpilih nantinya akan menggantikan kepengurusan Mardani Maming dkk dan Eka Sastra.

Tensi politik perebutan ketua umum memanas.

Hal itu ditandai dengan gelaran Musyawarah Nasional atau Munas yang berlangsung ricuh sekitar pukul 23.00 WIB Senin (21/11/2022).

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah peserta Munas yang memakai baju batik saling adu jotos.

Kekerasan dipertontonkan dalam arena Munas yang ditempatkan di Hotel Alila Solo.

Sejauh ini ada tiga calon Ketua Umum BPP HIPMI berebut.

Ketiga calon telah memaparkan visi misinya untuk meyakinkan pemilik suara agar memilihnya. 

Adapun ketiga calon itu antara lain Akbar Himawan Buchari, Bagas Adhadirgha, dan Anggawira.

BPP HIPMI sedang mencari ketua baru untuk masa jabatan 2022-2025.

Kepengurusan BPP HIPMI Periode 2019-2022 akan berakhir.

BPP HIPMI awalnya diketuai oleh Mardani Maming, Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Ketika itu Mardani Maming terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI dalam Musyawarah Nasional yang berlangsung pada 16 -17 September 2019 di Jakarta.

Mardani Maming menggantikan posisi Bahlil Lahadalia yang habis masa jabatan pada tahun ini.

Mardani Maming tidak menyelesaikan kepemimpinannya hingga akhir karena jadi tersangka Komisi Pemberantan Korupsi (KPK).

BPP HIPMI menunjuk Eka Sastra sebagai Plt Ketua Umum (Ketum) menggantikan Mardani Maming yang ditahan KPK.

Berikut profil Akbar Himawan Buchari

Akbar Himawan Buchari pria kelahiran Medan-Sumut.

Kehidupan di masa muda bisa dibilang cukup berbeda dengan anak muda pada umumnya.

Ia sudah harus berjibaku dengan serentetan bisnis mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti hingga bidang konstruksi.

Otobus Kurnia, Hotel Swiss Bell In Gajah Mada dan Hotel Saka di Kota Medan ia kelola sejak masih muda.

Sejak kepergian ayahnya, Akbar dipaksa keadaan untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai pebisnis.

Ia berpikir keras dan gigih belajar bisnis meski usianya masih menginjak 10 tahun.

Akbar harus merasakan asam garam kehidupan sejak usia dini.

Tak hanya menghadapi dilema kehidupan, namun juga menghadapi konflik bersenjata hingga tsunami.     

"Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S2 dan baru belajar bisnis. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu," terang Akbar Himawan Buchari.

Akbar Himawan menjabat Waketum BPP HIPMI periode 2019-2022.

Selain sebagai pengusaha, Akbar Himawan Buchari juga menekuni profesi sebagai politisi.

Ia memilih Partai Golkar sebagai partai politiknya.

Saat ini ia menjabat anggota DPRD Sumatra Utara Fraksi Partai Golkar.

Akbar Himawan Buchari juga menjabat Ketua Umum Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumatera Utara.

Pada awal pandemi Covid-19 lalu, Akbar Himawan didaulat sebagai Ketua Pansus Covid-19 DPRD Sumut.

Kehidupan remaja Akbar mulai berubah ketika Ayahnya, Buchari Usman, menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia, GA-152 di Desa Buah Nabar, Kab. Deli Serdang (sekitar 32 km dari Bandara Polonia, Medan) pada 1997 silam.

Sejak saat itu, untuk sementara bisnis ayahnya dipegang kendali oleh pamannya.

Hingga pada tahun 2004, ketika Akbar duduk di bangku SMA, ia bergabung di perusahaan ayahnya dan ikut membantu serta mengembangkan bisnis keluarganya.

Meski perusahaan tersebut milik keluarganya, tak lantas Akbar menduduki jabatan penting secara instan.

Melainkan ia mulai dari menjadi seorang mekanik, lantaran selalu teringat pesan mendiang ayahnya.

"Pengusaha transportasi memang harus mengerti mesin. Sebab, itu adalah inti bisnis tersebut," katanya mengingat perkataan sang ayah.

Berkat pengalamannya sejak masih muda, Akbar menjadi peka dalam membaca setiap situasi dan kondisi dalam bisnisnya.

Kegigihan pulang sekolah langsung menjalankan peran membantu para mekanik di pangkalan bus berbuah manis. 

Menjalani sebuah bisnis, tentu tidak selalu mulus.

Ada banyak rintangan serta ujian yang menerpa Akbar dalam menjalani bisnisnya, di antaranya adalah kondisi keamanan Aceh yang sempat kritis karena terjadi konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI. 

Pada saat itu, perusahaan yang dijalankannya tak luput dari intimidasi sejumlah oknum. Bahkan, banyak bus otobus miliknya yang dibakar.

"Ada sekitar 20 bus yang dibakar. Tapi, sampai sekarang tidak jelas siapa yang membakar. Kami hanya tahu itu ulah oknum-oknum yang tidak jelas," tuturnya.

Meski begitu, bus-bus yang masih dalam keadaan baik tetap melayani rute Medan-Banda Aceh. Tak berhenti sampai di situ. Ketika bencana tsunami menerjang, bisnisnya pun tak luput dari bencana.

"Ketika tsunami menghantam Serambi Makkah, sekitar 50 bus di pool Banda Aceh terkena dampaknya. Pagar pool juga terseret arus sampai ke jalan raya. Di tengah kondisi seperti itu, ia harus cerdas ambil kendali ia harus mengatur anggaran dengan cermat. Bahkan, membangkitkan semangat para kru bus," imbuhnya.

"Dihimpit oleh keadaan yang cukup sulit, di pool bus sampai dibangun dapur umum. Namun, tsunami justru menjadi semacam blessing in disguise alias berkah tersamar. Sebab, setelah gelombang itu pergi dan kondisi berangsur-angsur normal, bisnisnya semakin terangkat dan mulai normal karena banyak orang yang mengunjungi Aceh," kata Akbar.

Pun begitu, Akbar tak pernah putus asa menjalankan bisnisnya yang mungkin saja suatu ketika akan kembali mengalami kesulitan.

Sebab ia sudah kenyang dengan pengalaman dan sudah mempelajari apa saja yang harus dilakukan ketika menemui kesulitan. Bahwasanya, setiap proses tidak akan pernah menghianati hasil.

"Krisis dan ujian datang silih berganti menerpa usaha yang dijalani tapi tetap bisa dilalui. Kerikil-kerikil tajam itu pun akhirnya membentuk siapa kita hari ini dan menjadi pebisnis tangguh," pungkas Akbar Himawan Buchari

Dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar membawa lima nilai dan komitmen.

Ia mengusung lima nilai yang ia bungkus dengan akronim sesuai namanya yakni aksi nyata, kolaborasi, berkarya bersama, adaptif, dan responsif.

Akbar bersama Hipmi ingin melahirkan pengusaha muda yang mandiri, modern dan bermanfaat untuk kemandirian ekonomi Indonesia. Selain itu, Akbar juga melihat perlu adanya sekretariat permanen BPP Hipmi.

“Kami membawa misi hal yang fundamental kami ingin berbenah menyiapkan sekretariat permanen BPP Hipmi ke depan,” kata Akbar.

Ketiga, meningkatkan kualitas sistem pengkaderan Hipmi jenjang kader dan kariernya. Keempat, membuka akaes permodalan yang terintegrasi melalui Bank Hipmi. Penyediaan akses permodalan ini menurutnya juga harus disertai dengan kolaborasi stakeholder.

Kelima, menyempurnakan sistem IT melalui pengoptimalan Hipminet yang menjadi aplikasi forum jejaring bisnis di Indonesia.

Munas HIPMI Ricuh

Gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XVII berakhir ricuh di Kota Solo, Jawa Tengah.

Forum tertinggi organisasi pengusaha muda itu sedang mencari ketua umum definitif baru untuk masa jabatan tiga tahun ke depan.

Dikutip dari Kompas.com, keributan ditandai adu jotos dalam arena munas yang dipusatkan di Hotel Alila Solo

Forum awalnya diwarnai banyak interupsi dari peserta Senin (21/11/2022), sekitar pukul 23.00 WIB.

Situasi akhirnya tidak kondusif lalu memicu keributan.

Salah seorang korban berinisial MAA (40) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dilarikan ke Rumah Sakit Dr Moewardi Kota Solo karena mengalami luka.

Sementara itu, Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII Muhammad Ali Affandi, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya keributan tersebut.

"Ini lagi saya cek (penyebab), soalnya ada berbagai macam versi (kejadian)," kata Muhammad Ali Affandi, Selasa (22/11/2022).

Meskipun demikian, ia mengaku kericuhan ini terjadi di luar sidang pleno Munas, diduga adanya kesalahpahaman antarpeserta Munas.

"Kejadiannya ini sudah selesai sidang pleno ditutup. (Adu jotos) di jalan keluar, kayaknya sih kalau saya lihat, miskomunikasi, salah paham," ucapnya.

Lanjut Ketua OC Munas, saat ini pihaknya mengupayakan mediasi antarkedua belah pihak.

"Kita utamakan kekeluargaan, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi dan interprestasi," harapnya.

"(Pelaksanaan pleno) di-skors nanti kita lanjutkan dengan agenda forum ketum dulu untuk menyamakan persepsi dulu," jelasnya. 

Diketahui BPP HIPMI sedang mencari ketua baru untuk masa jabatan 2022-2025.

Kepengurusan BPP HIPMI Periode 2019-2022 akan berakhir.

BPP HIPMI awalnya diketuai oleh Mardani Maming, Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Ketika itu Mardani Maming terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI dalam Musyawarah Nasional yang berlangsung pada 16 -17 September 2019 di Jakarta.

Mardani Maming menggantikan posisi Bahlil Lahadalia yang habis masa jabatan pada tahun ini.

Mardani Maming tidak menyelesaikan kepemimpinannya hingga akhir karena jadi tersangka Komisi Pemberantan Korupsi (KPK).

BPP HIPMI menunjuk Eka Sastra sebagai Plt Ketua Umum (Ketum) menggantikan Mardani Maming yang ditahan KPK.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved