Muktamar Muhammadiyah
Rekam Jejak Irwan Akib, Putra Sulsel Bersaing Menuju 13 Besar Calon PP Muhammadiyah
Dari 39 nama calon anggota PP Muhammadiyah ini akan dibawa ke sidang Muktamar untuk dipilih 13 nama pimpinan tetap.
Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Pembantu Rektor I Unismuh Makassar sekaligus merangkap sebagai Dekan FKIP.
Lelaki kalahiran Parepare ini pada akhirnya mendapat amanat sebagai Rektor Unismuh Makassar selama dua periode (2005-2008 dan 2008-2012) sekaligus Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Muhammadiyah Sulsel (2010-2015).
Rektor Unismuh Makassar
Irwan Akib menjabat sebagai Rektor Unismuh Makassar di tahun 2005.
Menurut penuturannya, sejak pertama kali menjabat sebagai rektor, jumlah mahasiswa Unismuh Makassar masih sangat sedikit.
Tetapi kini mahasiswa PTM yang dipimpin lelaki kelahiran Parepare ini sudah cukup banyak.
“Pada awal menerima jabatan sebagai rektor, jumlah mahasiswa tidak lebih dari 10.000 orang Itupun masih dinominasi mahasiswa kelas jauh,” kenang Irwan Akib, dikutip dari Rilis Muhammadiyah Sulsel.
“Alhamdulillah, sampai tahun akademik 2010/2011, jumlah mahasiswa Unismuh Makassar 33.366 orang. Populasi mahasiswa menyebar dari seluruh wilayah nusantara.”
Tiga langkah strategis yang dilakukan Irwan Akib sejak pertama kali menjabat sebagai Rektor Unismuh Makassar.
“Prinsip utama yang saya kemukakan bahwa Unismuh Makasssar adalah PT milik persyarikatan Muhammadiyah, sehingga tujuan utamanya adalah mencapai tujuan persyarikatan, berfungsi sebagai tempat pengkaderan, lembaga pendidikan sekaligus lembaga dakwah dan sosial," kata Irwan Akib.
Prinsip kedua, ia kembali menjelaskan, “Dalam mengelola PTM, khususnya Unismuh Makassar, maka kebersamaan harus dibangun. Bila diandaikan Unismuh ini sebagai sebuah pohon, maka perlu kebersamaan untuk membesarkan pohon ini, sehingga kita tidak hanya dapat bernaung di bawa pohon besar tersebut tetapi selakaligus dapat menikmati buahnya secara bersama-sama. Di samping kebersamaan tersebut, hal terpenting dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah adalah keikhlasan dan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja berkualitas dalam berkhidmat membangun Unismuh untuk kepentingan umat dan bangsa.”
Prinsip ketiga, Irwan Akib menjelaskan bahwa dia akan “melakukan perubahan pola pikir semua civitas akademik, untuk menciptakan kampus akademik yang bernuansa Islami.”
Dalam mengemban amanat sebagai rektor, Irwan Akib telah melakukan beberapa upaya menuju perubahan.
Perubahan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di Unismuh Makassar.
Pertama, perubahan kurikulum dan strategi pembelajaran yang diawali dengan pelatihan bagi dosen. Kedua, membangun jaringan dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah maupun kalangan swasta.