Muktamar Muhammadiyah
Profil Ambo Asse Ketua PWM Sulsel, Lolos 39 Besar Calon PP Muhammadiyah
Penetapan 39 nama itu dilakukan dalam Sidang pleno IV Tanwir Muhammadiyah di Auditorium Mohamad Djazman UMS Surakarta di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat
Di Unismuh, dia juga pernah duduk di jajaran Anggota Badan Pembina Harian (BPH) masa bakti 2012-2014.
Selain di Unismuh, dia pernah diamanahkan sebagai Ketua Badan Pembina Harian Akademi-akademi Kesehatan (Akkes) Muhammadiyah periode 2014-2018.
Meski begitu, kesibukannya mengurus birokrasi kampus tak lantas membuatnya melupakan tanggung jawab intelektual sebagai dosen.
Tak kurang dari 25 buku/karya ilmiah telah ditulisnya.
Dia juga telah terlibat dalam sedikitnya 20 penelitian yang dibiayai negara maupun bersifat mandiri.
Kerja keras membuat Ambo Asse mendapatkan jabatan fungsional tertinggi di dunia akademik.
Dia meraih gelar Guru Besar (Profesor) pada tahun 2010, dengan pidato pengukuhan yang berjudul ‘Hak Azasi Manusia dalam Perspektif Hadis Nabi SAW’.
Sejak tahun 2009, Ambo Asse juga telah didaulat sebagai Assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Pengalaman ini diharapkan bisa meningkatkan nilai Akreditasi Perguruan Tinggi Unismuh menjadi Unggul (A) pada periode kepemimpinannya.
Aktif Berbagai Organisasi
Rekam jejak Ambo Asse di bidang akademik dan birokrasi kampus ternyata didorong oleh pengalaman masa mudanya.
Sejak mahasiswa, dia juga telah menghabiskan sebagian besar waktunya sebagai aktivis organisasi.
Di tahun 1979-1987, dia tercatat sebagai aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Kariernya di organisasi ini bermula dari Sekretaris Komisariat Fakultas Syariah IAIN Alauddin (1979-1981), hingga duduk sebagai Sekretaris Umum DPD IMM Sulsel (1984-1987).
Dia pun pernah tercatat sebagai Pengurus Departemen Penyiaran Islam Pemuda Muhammadiyah Sulsel (1982-1985).