Replika Tongkonan Toraja Jadi Cinderamata Pemimpin Negara KTT G20 di Bali
Tongkonan merupakan rumah panggung tradisional Masyarakat Toraja berbentuk persegi empat panjang.
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM,- TORAJA - KTT G20 baru saja ditutup secara resmi hari ini dan selanjutnya Presiden G20 berada di tangan India yang akan menjadi tuan rumah pada 2023 mendatang, Rabu (16/11/2022)
Salah satu cenderamata bagi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan para pemimpin negara serta ketua lembaga internasional di Bali yaitu miniatur Tongkonan.
Mengambil model rumah adat Tongkonan dari Toraja, Sulawesi Selatan, produk kerajinan perak ini juga mencakup pasangan pria dan wanita yang memakai busana adat Toraja.
Seppa Tallung untuk baju pria dan Baju Pokko untuk busana wanita.
Dikutip dari akun sosmed kemensetneg, Produk perak ini juga terdiri dari alas kayu Sonokeling, kotak kaca bevel yang dibungkus kotak bersampul beludru, untuk menunjukkan kesan lux.
Tongkonan dalam bahasa Toraja diartikan sebagai tempat duduk (tongkon= duduk).
Tongkonan merupakan rumah panggung tradisional Masyarakat Toraja berbentuk persegi empat panjang.
Tongkonan memiliki fungsi, antara lain pusat budaya, pusat pembinaan keluarga, pembinaan peraturan kehidupan masyrakat.
Juga Tongkonan tidaklah sekedar tempat untuk duduk bersama, lebih luas lagi meliputi segala aspek kehidupan.
Apabila mempelajari letak dan upacara-upacara yang dilaksanakan, melalui simbol-simbolnya akan diketahui bahwa Tongkonan adalah simbol sosial dan simbol alam raya.
Oleh karena itu, orang Toraja sangat mengsakralkan Tongkonan.
Rumah adat Tongkonan sarat makna dalam ukiran yang melambangkan status sosial pemilik Tongkonan.
Seperti untuk mengenal latar belakang atau status sosial serta nama marga seseorang dapat diketahui dari Tongkonan mana ia berasal. (*)