Piala Dunia 2022
Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, Warga Titang Makassar Kibarkan Bendera Negara Jagoan
Tradisi mengibarkan bendera di Jl Titang untuk memeriahkan Piala Dunia sudah berlangsung sejak Piala Dunia 1998 Perancis.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Semarak Piala Dunia 2022 Qatar 2022 merambah hingga ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal ini terlihat di pemukiman warga di Jl Titang, RT 3/RW 1, Kelurahan Balana, Kecamatan Makassar.
Warga mengibarkan bendera negara jagoan peserta Piala Dunia 2022 di depan rumahnya.
Bendera diikat di pagar rumah menggunakan bambu atau pipa. Uniknya, dalam satu rumah ada dua hingga tiga bendera dikibarkan.
Ada pun bendera yang sudah dikibarkan, yakni Argentina, Brazil, Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda, Jepang, Kamerun, Korea Selatan, Kolombia, Belgian, Denmark, Arab Saudi dan Swiss.
Bendera ini sudah terpasang sejak 9 November lalu. Baru akan diturunkan setelah pesta akbar sepak bola dunia itu selesai.
Beberapa bendera negara yang berkibar sudah ada berusia puluhan tahun. Terlihat, ada bendera warnanya sudah memudar.
Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung 21 November-18 Desember 2022.
Warga M Safar Langka menjelaskan tradisi mengibarkan bendera di Jl Titang untuk memeriahkan Piala Dunia sudah berlangsung sejak Piala Dunia 1998 Perancis.
Awalnya, ia bersama rekan sejawatnya kala itu memiliki setiap negara jagoan di Piala Dunia.
Lalu muncul inisiatif dari rekannya untuk membuat bendera sesuai negara jagoan.
"Pada awalnya kami ada beberapa pemuda punya tim jagoan tiap-tiap negara. Ada inisiatif dari teman-teman bagaimana kalau bikin bendera (negara jagoan) itu tahun 1998. Setelah itu kita masing-masing bikin bendera sesuai dengan negara jagoannya yang kita pasang," jelasnya saat ditemui, Selasa (15/11/2022).
Ternyata, hal dilakukan tersebut mendapat apresiasi warga sekitar, sehingga mereka juga membuat bendera negara jagoan.
"Akhirnya itu menjadi batu loncatan,sehingga setiap Piala Sudah sudah teragendakan secara otomatis," sebutnya.
Terkait setiap rumah mengibarkan dua-tiga bendera negara, pria akrab disapa Yayat ini menuturkan, dalam keluarga memiliki negara jagoan.
"Jadi dalam satu rumah ada dua sampai tiga bendera, karena setiap keluarga ada bapak sama anak, mereka beda pilihan. Jadi naikkan bendera jagoan masing-masing," tutur Yayat sapaan akrab M Safar Langka.
Selain itu, warga juga menggelar nonton bareng untuk memeriahkan Piala Dunia.
Ada tiga titik, yakni di salah satu warung kopi di Jl Titang, salah satu rumah warga dan Pos Kamling.
Setiap nonton bersama ini ada kue dan minuman. Kue berupa ubi goreng dan pisang digoreng. Minumannya, sarabba, kopi dan teh.
Makanan dan minuman ini hasil dari swadaya masyarakat dan warga yang jadi sponsor.
Yayat mengaku, setiap nonton bersama Piala Dunia selalu ramai, karena warga luar yang datang untuk rasakan nonton bersama di tempat ini.
"Warga di sini punya teman, dia panggil ke sini. Jadi ramai setiap perhelatan," akunya.
Tak hanya di Piala Dunia, warga Jl Titang juga menyemarakkan Piala EURO.
Setiap pegelaran EURO, warga juga mengibarkan bendera jagoannya.(*)