Hanya karena Diteriaki 'Weh' Warga Penjual Ikan di Pinrang Parangi Rekannya
Dikatakan, saat depan Pasar Sentral, ia mengaku diteriaki oleh korban BT dengan kata "Weh".
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
Dari pantauan di RSUD Lasinrang Pinrang, korban dirawat di ruangan tindakan bedah.
Tampak kedua tangan dan jari-jari korban telah diperban.
Korban terlihat begitu lemas dengan kedua tangan di atas perut.
Tampak pula, keluarga korban berdatangan melihat kondisi korban.
Anak korban, MR (29) mengaku saat kejadian ia tidak ada di TKP. Ia sedang menjual ikan di dalam Pasar Sentral.
"Tiba-tiba datang orang teriak ke saya bilang kalau bapak saya diparangi di luar pasar," ucapnya.
Saat keluar itu, MR mengaku melihat tangan bapaknya sudah penuh dengan darah.
"Lukanya itu di bagian lengan sebelah kiri, tangan sebelah kanan dan ada luka terbuka di jari dan pergelangan tangannya," tuturnya.
MR kemudian langsung membawa bapaknya ke RSUD Lasinrang Pinrang dan melapor ke kantor polisi.
"Kami merasa keberatan dan melapor ke kantor polisi," ujarnya.
MR mengaku bapaknya dan terduga pelaku AS memang baku kenal karena sama-sama penjual ikan.
"Tapi, hanya sekadar tahu saja karena kami sama-sama jual ikan di pasar," katanya.
Dia juga merasa, kalau bapaknya tidak pernah ada masalah sebelumnya dengan terduga pelaku AS.
"Terduga pelaku sama bapak saya tidak pernah ada masalah sebelumnya. Pengakuan orang di pasar tadi, kalau ini terduga pelaku memang dari pagi sudah marah-marah memang di Pasar tapi bukan sama bapak saya marah-marahnya. Apesnya bapak saya yang kena imbas," imbuhnya.
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.