Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Tembak Polisi

Kesaksian Sopir Ambulans Lihat Jasad Brigadir J Setelah Ditembak, Pakai Masker dengan Luka Tembak

Kesaksian itu disampaikan Ahmad Syahrul saat menghadiri persidangan atas terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Kuat Maruf

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Ahmad Syahrul Ramadhan sopir ambulans pembawa jenazah Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Syahrul mengaku Brigadir J sudah meninggal saat ia tiba di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Diminta Matikan Sirine

Syahrul diminta mematikan sirine ambulans saat akan masuk ke Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Permintaan mematikan sirine mobil disampaikan anggota Provos Polri.

Syahrul mengatakan, ia diminta kantornya menjemput di titik penjemputan di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan atau lokasi pembunuhan Brigadir J.

Setelah itu, ia menuju ke titik lokasi penjemputan.

Sesampainya di depan RS Siloam Duren Tiga, Jakarta Selatan, ada seseorang yang mengetuk kaca mobilnya dan meminta mengikuti ke lokasi.

"Lalu sampai di Siloam Duren Tiga ada orang yang gak dikenal mengketok kaca mobil bilang 'Mas-mas, sini mas, saya yang pesen ambulans, oh langsung saya ikutin, beliau naik motor," kata Syahrul, Senin (7/11/2022), dilansir Tribunnews.com.

Selanjutnya, Syahrul masuk ke Komplek Polri dan menyebut sudah banyak anggota di dalamnya.

Syahrul mengatakan, ia sempat ditahan oleh anggota Provos Polri untuk ditanyakan maksud dan tujuannya ke lokasi.

"Di situ ada salah satu anggota provos, lalu saya disetop, ditanya 'mau kemana? dan tujuan apa?" Saya jelaskan "permisi pak, saya dapat arahan dari kantor saya untuk jemput di titik lokasi saya kasih unjuk lihat"," ucapnya.

Lalu, Syahrul menyebut, anggota Provos tersebut meminta dirinya untuk mematikan sirine ambulansnya.

"Lalu katanya ya sudah mas nanti lurus aja ikutin nanti diarahkan, minta tolong semua protokol ambulans dan sirine dimatikan," ungkapnya.

Tiba di rumah Duren Tiga, Syahrul memarkirkan mobilnya di garasi rumah dan masuk ke dalam rumah.

Lantas, Syahrul melakukan pengecekan nadi di tangan kiri jenazah menggunakan sarung tangan karet.

Menurutnya, denyutan nadi sudah tidak ada.

Berdasarkan hasil pengecekan nadi itu, Syahrul memberikan informasi kepada beberapa petugas dari Propam Polri yang sudah ada di lokasi.

Meski demikian, Syahrul tidak memerinci identitas orang-orang yang ada pada waktu itu.

 

 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved