Pembangunan Pasar Sambung Jawa Butuh Rp 40 Miliar, Namun yang Dianggarkan Hanya Rp 6 Miliar

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Revitalisasi pasar di Kota Makassar terkesan setengah-setengah. Pasalnya, anggaran yang diusulkan dalam APBD Pokok 2022 tidak cukup untuk menyelesaikan pembangunan pasar hingga rampung.

Anggaran yang ada terpaksa menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) karena tak terpakai.

Anggota Komisi B Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Hasanuddin Leo mengatakan, Pemkot Makassar harus konsisten dalam menyelesaikan revitaliasi pasar.

Pasar Cendrawasih misalnya, butuh anggaran Rp14 miliar.

Namun yang dianggarkan dalam APBD Pokok 2022 hanya Rp10 miliar.

"Kalau dipaksakan dikerja (tahun ini) jadi setengah-setengah," katanya.

Padahal dari hasil review Detail Engineering Desing (DED) sudah jelas kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.

Yang kedua, Pasar Sambung Jawa membutuhkan anggaran Rp40 miliar.

Namun nasibnya sama dengan Pasar Cendrawasih. 

Lagi-lagi, dananya sangat sedikit. Pemkot hanya menganggarkan Rp6 miliar.

Menurutnya, revitalisasi pasar tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Pedagang tidak lagi menggangu pengguna jalan maupun arus lalu lintas di sekitarnya.

Sebab mereka sudah terfasilitasi dengan adanya bangunan baru. 

"Itu rencananya dibangun tiga lantai. Dengan luasan yang ada butuh Rp40 miliar," ujarnya.

Karenanya, anggaran kedua pasar ini menjadi Silpa.

Ia berharap, tahun 2023 mendatang, pembangunan pasar ini bisa masuk dalam APBD Pokok dan menjadi prioritas untuk diselesaikan. (*)