Kabar Terbaru 7 Professor Unhas Mundur Gegara Dipaksa Luluskan Mahasiswa Malas, Rektor Bertindak
Tujuh professor guru besar Unhas ramai-ramai mengundurkan diri gara-gara diitervensi Dekan FEB Unhas, Prof Abdul Rahman Kadir.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rabu (2/11/2022) adalah momen menegangkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Tujuh professor guru besar Unhas ramai-ramai mengundurkan diri gara-gara diitervensi Dekan FEB Unhas, Prof Abdul Rahman Kadir.
Ketujuh guru besar yang mengundurkan diri yakni Prof Muhammad Idrus Taba, Prof Idayanti Nusyamsi, Prof Siti Haerani, dan Prof Cevi Pahlevi. Tiga guru besar lainnya yakni Prof Haris Maupa, Prof Muhammad Asdar dan Prof Mahlia Muis.
Surat terbuka pengunduran diri tujuh guru besar FEB Unhas beredar di media sosial.
Rektor Unhas Makassar Prof Jamaluddin Jompa turun tangan setelah Prof Abdul Rahman Kadir bertemu tujuh guru besar.
Tujuh guru besar memilih kembali berdamai dengan Prof Abdul Rahman Kadir setelah mengundurkan diri.
Kabar perdamaian antara tujuh guru besar dan Prof Abdul Rahman Kadir hingga Kamis (3/11/2022) jadi pembahasan netizen.
Saat kondisi FEB Unhas tegang, guru besar beralasan mundur karena ada intervensi Rektor untuk meluluskan seorang mahasiswa yang tidak pernah masuk kuliah.
Rektor Unhas Makassar Prof Jamaluddin Jompa pun buka suara menanggapi kabar 7 guru besar mengundurkan diri.
Tak hanya kabar, pengunduran diri 7 guruh besar tersebut juga beredar di medsos.
Mahasiswa yang menjadi pemicu pengunduran diri itu tercatat sebagai peserta program S3 Ilmu Manajemen FEB Unhas.
Dalam suratnya, para guru besar tersebut mengajukan pengunduran diri sebagai pengajar program doktor di FEB Unhas.
Prof Jamaluddin Jompa menegaskan 7 guru besar itu bukan mengundurkan diri sebagai dosen.
"Dosen itu hanya mengundurkan diri mengajar di Program S3 Unhas. Jadi bukan mengundurkan diri sebagai dosen," kata dia.
Jamaluddin mengakui memang di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas ada perselisihan.