Jalankan Ekonomi Kerakyatan, BRI Berdayakan Perekonomian Masyarakat NTT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk senantiasa menjalankan strategi untuk terus memperluas bisnis, terutama yang berbasis ekonomi kerakyatan.
Penulis: Dwi Nur Hayati | Editor: AMALIA PURNAMA SARI
TRIBUN-TIMUR.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI senantiasa menjalankan strategi untuk terus memperluas bisnis, terutama yang berbasis ekonomi kerakyatan.
Strategi tersebut tidak lepas dari nilai yang diusung perseroan untuk berkontribusi dalam mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini diwujudkan BRI dengan merancang berbagai program pemberdayaan, seperti keagenan atau yang biasa disebut Agen BRILink.
Program Agen BRILink bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia.
Salah satu Agen BRILink dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Alias merupakan nasabah BRI yang kemudian tertarik menjadi Agen BRILink sejak tiga tahun terakhir.
Ia bergabung menjadi Agen BRILink karena ingin membantu masyarakat yang membutuhkan layanan jasa keuangan.
“Sebelum ada Agen BRILink, masyarakat yang memerlukan layanan perbankan harus datang ke Labuan Bajo dengan memakan waktu sekitar dua jam dan berbiaya mahal,” ujar Alias dalam siaran persnya, Kamis (3/11/2022).
Dengan perannya sebagai Agen BRILink, ia mengaku bahwa masyarakat sangat terbantu.
Selain menjadi Agen BRILink, Alias juga memanfaatkan pinjaman Kredit Usaha rakyat (KUR) BRI sebagai modal untuk berjualan di toko dan berdagang suvenir khas Pulau Komodo.
“Dengan menjadi AgenBRILink, saya dapat membantu masyarakat di Pulau Komodo untuk mendapatkan layanan perbankan dengan lebih mudah,” ucapnya penuh semangat.
Selain Agen BRILink, ada pula Program Pojok Mantri Desa (PMD) yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Labuan Bajo dengan Mantri BRI Hepy Nur Yuliani sebagai penanggung jawab.
Kehadiran PMD diklaim mampu memetakan potensi yang ada di wilayah Labuan Bajo dengan karakteristik masyarakatnya.
Setiap warga yang ingin mengurus administrasi Kartu Tanda Penduduk (KTP), izin usaha maupun surat lainnya hanya perlu bertemu dengan Mantri BRI.
Dengan begitu, nasabah tidak harus ke kantor kelurahan untuk mengajukan pinjaman maupun simpanan, karena dapat menghubungi Mantri BRI pada kontak yang tersedia di kelurahan.
Kluster usaha binaan
Untuk diketahui, program BRI juga menyentuh kelompok usaha oleh-oleh industri abon ikan, produk makanan ringan khas Labuan Bajo.
Kelompok usaha binaan Indolatifa tersebut dipimpin oleh Indomase, salah satu nasabah KUR BRI yang mendapatkan plafon Rp 75 juta dari BRI Unit Labuan Bajo.
Sebagai perintis usaha makanan ringan di Labuan Bajo, ia mengajak para perempuan di sekitarnya untuk membentuk kluster usaha melalui pembuatan camilan. Tak hanya olahan abon ikan, tapi juga kue kacang, dan stik kelor.
“BRI telah membantu saya mengembangkan usaha dan saya bisa memberikan manfaat untuk masyarakat di Batu Cermin,” ujar Indomase.
Selain itu, ada pula pengrajin patung komodo sebagai salah satu program kluster usaha binaan lainnya yang dipimpin oleh Saeh. Ia merupakan nasabah KUR BRI dengan akses plafon permodalan Rp 50 juta dari BRI Unit Labuan Bajo.
Sebagai generasi ketiga dari keluarga pemahat kerajinan tangan asli Pulau Komodo, Saeh mengajak warga di sekitar daerahnya untuk membentuk kelompok pembuatan patung dari bahan kayu waru tersebut.
Hingga saat ini terdapat 17 anggota yang tergabung dalam kelompok pembuatan patung komodo.
BRI Labuan Bajo sendiri telah memasarkan hasil produksi pengrajin patung komodo dan kelompok usahanya di BRI Café, serta melibatkan Saeh di pameran BRI.
Saeh berharap, BRI terus membantu lebih banyak pengrajin dalam penyediaan modal, juga memfasilitasi pemasaran produk.
“BRI membantu saya mengembangkan usaha melalui KUR BRI sehingga saya bisa melalui masa pandemi saat sektor pariwisata terpuruk,” ujar Saeh.
BRI Café merupakan sinergi yang terjalin antara BRI dan Pegadaian sebagai bagian dari Holding UMi. Jika berkunjung ke BRI Café, pengunjung bisa menggunakan fasilitas Money Changer BRI dan The Gade Coffee & Gold dari Pegadaian.
BRI Café juga menyediakan spot untuk pemasaran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yaitu dengan memajang beberapa cendera mata dan oleh-oleh khas Pulau Komodo dan Labuan Bajo.
BRI mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen memperkuat berbagai program tersebut sebagai penopang pertumbuhan perseroan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, keberlanjutan pertumbuhan bisnis BRI akan semakin terjaga dan kuat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/pt-bank-rakyat-indonesia-persero-tbk-berdayakan-masyarakat-ntt.jpg)