Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Makassar Peringati 107 Tahun Besok, Sadikin Aksa Harap PSM Bermanfaat bagi Masyarakat

Tidak ada euforia besar-besaran dalam peringatan 107 tahun klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan PSM. 

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
Tribun-Timur.com
Direktur Utama PSM Makassar Sadikin Aksa meninjau Stadion BJ Habibie Kota Parepare beberapa waktu lalu. PSM Makassar bakal merayakan hari ulang tahunnya ke-107 tahun pada Rabu (2/10/2022). 

Dia mengungkapkan, sudah ada mitra daru luar ingin masuk ke PSM. Mereka melihat PSM klub tertua, punya suporter loyal.

Selain loyal, suporter PSM memiliki hubungan baik dengan seluruh suporter tim di Indonesia.

Bahkan, tiga minggu lalu ia bertemu dengan petinggi PSSI dan PT LIB di laga lawan Persik Kediri menanyakan terkait kiat PSM bisa dekat dengan suporter.

Ponakan Jusuf Kalla ini menyampaikan, ikatan yang terjalin dengan suporter sudah berlangsung lama, bukan hanya tahun ini saja.

"Kalau ada mau dikomunikasikan, kami komunikasi dengan suporter karena mereka adalah bagian dari PSM. Meski, masukan suporter tentu kita harus realistis yang bisa diterima," katanya.

"Olehnya itu kalau saya ditanya paling dibenahi struktur keuangan, saya harus punya modal yang kuat, punya sistem yang kuat baru memajukan yang lain. Bagaimana bisa jalankan yang lain, kalau saya tidak punya struktur keuangan yang kuat," tuturnya.

Selanjutnya, ia ingin membangun training center setelah keuangan kuat. Ia mengaku belum bisa menuruti keinginan suporter untuk bangun stadion.

Alasannya, kalau bermain di stadion paling hanya sekali sepekan. Itu pun hanya 90 menit. Namun, kalau training center selalu digunakan untuk latihan.

"Kalau kita tidak punya training center bagus, bagaimana kita punya tim kuat tanpa training center bagus," sebut Sadikin.

Lalu, Sadikin ingin perbaiki pendapatan dan branding PSM.

"Komersil harus diperbaiki dan branding harus diperkuat," sambungnya.

Kemudian, membuat profesional akademisi. Sadikin menuturkan, salah satu pendapatan sebuah perusahaan sepak bola ada akademi.

"Kita akan buat profesional akademi. Akademi akan kerja sama dengan daerah-daerah. Kita sudah ada akademi di Mamuju, Sulawesi Barat. Ada beberapa tempat lain juga mau kerja sama akademi," tuturnya.

Sebab, ia melihat ada pergeseran usia matang sepak bola saat ini. Dulu berusia 27-32 tahun. Sekarang berusia 20-27 tahun.

Bahkan, saat ini ada pemain usia 18 tahun yang meminta bayaran Rp 2 miliar setahun.

"Saatnya kita branding akademi yang bagus. Ini bagian dari road map kita," pungkas Sadikin.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved