Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Panen Perdana

Panen Perdana Padi di Mattiro Sompe Pinrang Capai 9,7 Ton per Hektare

Musim panen perdana ini dua desa menghasilkan 9,7 ton per hektare yang dihitung secara ubinan.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NINING
Bupati Pinrang Irwan Hamid bersama masyarakat Desa Siwolong Polong dan Mattongeng Tongeng, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan panen perdana, Selasa (1/11/2022). Panen perdana ini menghasilkan 9,7 ton per hektare. 

TRIBUNPINRANG.COM, MATTIRO SOMPE - Hasil produksi pertanian masyarakat di Desa Siwolong Polong dan Mattongeng Tongeng, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan mencapai 9,7 ton padi per hektare.  

Hal itu dikatakan Camat Mattiro Sompe Andi Ramlan Natsir di hadapan Bupati Pinrang Irwan Hamid ketika menggelar Temu Lapang (Farmer Day) Climate Smart Agriculture Program Simurp tahun 2022, Selasa (1/11/2022).

"Alhamdulillah, musim panen ini dua desa kami menghasilkan 9,7 ton per hektare yang dihitung secara ubinan," katanya.

Dikatakan, hampir sebagian besar masyarakat Desa Siwolong Polong dan Desa Mattongang-tongang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menggunakan bahan penunjang tumbuh berjenis nabati.

Irwan Hamid menghadiri panen perdana tersebut mengapresiasi hasil produksi pertanian masyarakat di Desa Siwolong Polong dan Mattongeng Tongeng.

Dia berharap para petani tetap menjaga persatuan antar petani agar hasil senantiasa meningkat setiap tahunnya.

"Para petani harus pintar-pintar meningkatkan produksi pertaniannya. Walaupun beberapa masalah masih sering muncul khususnya ketersediaan pupuk," katanya.

Terkait kelangkaan pupuk bersubsidi Irwan menjelaskan jika 40 ribu ton pupuk subsidi kebutuhan petani belum bisa dipenuhi.

Hal ini karena kuota ketersediaan hanya berkisar 16-17 ribu ton dari pihak Kementerian.

Namun demikian, lanjut Irwan, hal ini akan menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus mengupayakan agar kuota pupuk bersubsidi bisa bertambah.

"Kami bersyukur produksi hasil pertanian terus meningkat di tengah kelangkaan pupuk bersubsidi," ucapnya.

Irwan menuturkan, harga gabah sekarang ini sudah cukup bersaing.

"Kegembiraan petani karena harga gabah sudah di kisaran di atas Rp 5.000 per kilogram," sebutnya.

Sementara terkait proyek peremajaan saluran irigasi melalui program Simurp, Irwan meminta para petani bersabar.

Serta tidak melakukan proses pertanaman satu kali musim tanam.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved