Mengenal Sosok Prio Sasongko Head of Region Kalimantan & Sumapa IOH, Sering Nginap di Kantor

Di tahun 2004, saat Satelindo baru saja merger dengan Indosat, Cak Prio diberi kesempatan menangani B2B dan penjualan postpaid (pascabayar) Indosat atau produk yang dikenal dengan nama Matrix.

Perjalanan membawanya dapat menganalisa mapping distribusi penjualan, sehingga Cak Prio kemudian berani membuat konsep dan menulis paper “Break Distribution Rule” mengenai territory management yang ia kirimkan ke Top Management Indosat.

Ternyata paper tersebut ditanggapi positif dan kemudian Manajemen menempatkan dirinya bereksplorasi di Channel Management agar bisa mengimplementasikan territory management di Regional EJBN.

Di tahun 2007-2010 Cak Prio dipromosikan menjadi Kepala Cabang di Jember dan mengimplementasikan konsep yang ia tulis.

Cak Prio berhasil meningkatkan double revenue selama 2 tahun di masa awal kepemimpinannya.

Inspirasi cara leadership Prio tidak lepas  dari mentoring Chief Business Officer IOH Bayu Hanantasena.

Setelahnya di tahun 2011, ia dipercaya menjadi Head of Area (VP) di Bali. Dengan cara kepemimpinannya, ketajaman analisa, strategi serta menerapkan konsep territory management, berhasil meningkatan double revenue di 1,5 tahun pertama.

Keberhasilannya di Bali membuatnya dipercaya menjadi VP Channel Nasional di tahun 2012.

Di tahun 2014-2018, Cak Prio memimpin sebagai Head of Sales di Jawa Barat. Di tahun 2018 hingga saat ini Cak Prio kembali dipercaya menjadi Head of Region (HoR) Kalisumapa.

Growth Kalisumapa Capai 49 persen YoY

Menurut Cak Prio, penting untuk terus fokus pada people development, memberikan pengetahuan dan menjadikan individu yang memiliki skill untuk meningkatkan kualitas tim.

Terbukti, tim Kalisumapa saat ini lebih percaya diri. Salah satu prestasi di tahun 2020, growth Kalisumapa bahkan mencapai 49 % YoY.

“Fokus ke depan akan terus memperkuat tim Kalisumapa, memperkuat dengan cara mengembangkan organisasi di Regional Kalisumapa,” kata Cak Prio.

Sebagai atasan, Cak Prio tidak hanya fokus pada people development, tetapi juga memiliki suatu harapan di kehidupan keluarga maupun pekerjaan.

“Bisa bersama-sama berbuat baik menuai amal sebanyak-banyaknya sebagai bekal ke akhirat dan bertemu di surga kelak,” harapnya.