Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Obat Sirup

Daftar 133 Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi Menurut BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat bentuk sirup dan drops.

Editor: Muh. Irham
int
Ilustrasi obat sirup 

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat bentuk sirup dan drops.

Dari penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133 (seratus tiga puluh tiga) sirup obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.

Artinya juga aman dari risiko tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). "Dari 133 sirup obat yang terdaftar di Badan POM tidak menggunakan empat pelarut tersebut yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers di Jakarta, Senin(24/10).

Selain itu, BPOM juga melakukan penelusuran data registrasi untuk memastikan kandungan bahan yang digunakan pada 102 (seratus dua) produk obat yang ditemukan BPOM. Dari 102 itu, dua puluh tiga produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol, aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.

Berikut daftar 133 obat sirup yang aman dikonsumsi tersebut:

1. Aficitrin sirup obat cacing 60 ml (Afifarma)
2. Alerfed sirup obat flu 60 ml (Guardian Pharmatama)
3. Alergon sirup obat alergi 60 ml (Konimex)
4. Amoxicillin Trihydrate drops antibiotik 20 ml (Meprofarm)
5. Amoxsan drops antibiotik 15 ml (Caprifarmindo Laboratories)
6. Asterol sirup obat asma 60 ml (Meprofarm)
7. Avamys Suspensi obat alergi 120 spray (Glaxo Wellcome Indonesia)
8. Avamys Suspensi obat alergi 120 spray (Glaxo Wellcome Indonesia)
9. B-Dex sirup obat alergi 60 ml (Nulab Pharmaceutical Indonesia)
10. BDM sirup obat alergi 60 ml (Nulab Pharmaceutical Indonesia)
11. Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Bufa Aneka)
12. Bufagan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Bufa Aneka)
13. Cazetin drops anti jamur 15 ml (Ifars Pharmaceutical Laboratories)
14. Cefadroxil Monohydrate drops (serbuk kering) antibiotik 15ml (Lapi Laboratories)
15. Cetirizine Hydrochloride sirup obat alergi 60 ml (Novapharin)
16. Cetirizin sirup obat alergi 60 ml (Nufarindo)
17. Citocetin suspensi obat flu 60 ml (Ciubros Farma)
18. Cohistan Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)
19. Cohistan Expectorant sirup obat batuk 100 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)
20. Colfin sirup obat batuk 60 ml (Nufarindo)
21. Colsancetine suspensi obat antibiotik 60 ml (Sanbe Farma)
22. Combicitrine sirup obat cacing 10 ml (Berlico Mulia Farma)
23. Constipen sirup obat pencahar 120 ml (Pharma Health Care)
24. Constuloz sirup obat pencahar 100 ml (Novell Pharmaceutical Laboratories)
25. Coredryl Ekspektoran sirup obat batuk 100 ml (Global Multi Pharmalab)
26. Cotrimoxazole suspensi antimikroba 60 ml (Errita Pharma)
27. Cotrimoxazole suspensi antibiotik 60 ml (Harsen)
28. Daryazinc sirup obat diare 60 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)
29. Daryazinc drops obat diare 15 ml (Darya-Varia Laboratoria TBK)
30. Decatrim suspensi antimikroba 60 ml (Harsen)
31. Deferiprone cairan oral chelating 250 ml (Pratapa Nirmala)
32. Diakids sirup 60 ml (Bernofarm)
33. Domino drops 10 ml (Afifarma)
34. Domperidone drops 10 ml (Afifarma)
35. Durafer cairan oral chelating 250 ml (Pratapa Nirmala)
36. Erlamycetin suspensi antibiotik 60 ml (Erlangga Edi Laboratories (ERELA))
37. Etamoxul suspensi antimikroba 60 ml (Errita Pharma)
38. Extropect sirup obat batuk 60 ml (Guardian Pharmatama)
39. Garkene sirup obat epilepsi 129 ml (Guardian Pharmatama)
40. Glisend Expectorant sirup obat batuk 60 ml (Konimex)
41. Rafazol suspensi antimikroba 60 ml (Graha Farma)
42. Guanistrep suspensi obat diare 60 ml (Itrasal)
43. Hislorex sirup obat alergi 60 ml (Konimex)
44. Interzinc sirup obat diare 60 ml (Interbat)
45. Itrabat sirup obat batuk 100 ml (Itrasal)
46. Komix Expectorant Jahe sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
47. Komix Expectorant Jeruk Nipis sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
48. Komix Expectorant peppermint sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
48.Komix OBH sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
49. Komix OBH sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
50. Komix OBH sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
51. Komix OBH Kid (rasa madu) sirup obat batuk 5 ml (Bintang Toedjoe)
52. Komix Rasa Jahe sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
53. Komix Rasa Jeruk Nipis sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
54. Komix Rasa Peppermint sirup obat batuk 7 ml (Bintang Toedjoe)
55. Konidin OBH sirup obat batuk 7 ml (Konimex)
56. Lactulax sirup pencahar 60 ml (Ikapharmindo Putramas)
57. Lactulax sirup pencahar 120 ml (Ikapharmindo Putramas)
58. Lactulax sirup (rasa coklat) obat pencahar 200 ml (Ikapharmindo Putramas)
59. Lactulose sirup obat pencahar 60 ml (Ikapharmindo Putramas)
60. Lactulose sirup obat pencahar 120 ml (Ikapharmindo Putramas)
61. Lapicef drops antibiotik 15 ml (Lapi Laboratories)
62. Laxalosan sirup obat pencahar 60 ml (Sanbe Farma)
63. Levopront sirup obat batuk 120 ml (Combiphar)
64. Maltofer drops obat defisiensi zat besi tanpa anemia 30ml (Combiphar)
65. Mefamesis sirup obat mual 50 ml (Intijaya Meta Ratna Pharmindo)
66. Metagan Expectorant obat batuk 50 ml (Intijaya Meta Ratna Pharmindo)
67. Methadone Hydrochloride sirup obat pereda nyeri 1.000 ml (Kimia Farma TBK)
68. Metronidazole Benzoat suspensi antimikroba 100 ml (Harsen)
69. Metronidazole Benzoat suspensi antimikroba 60 ml (Graha Farma)
70. Sirup obat batuk Mucobat: Dus 1 botol 60 ml (Itrasal)
71. Sirup obat batuk Neo Emkanadryl: Dus 1 botol 100 mll (Mudita Karuna)
72. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol plastik 120 ml (Menarini Indria Laboratories)
73. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol plastik 60 ml (Menarini Indria Laboratories)
74. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol 60 ml (Menarini Indria Laboratories)
75. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Adult: Dus 1 botol 120 ml (Menarini Indria Laboratories)
76. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Kids: Dus 1 botol 60 ml (Menarini Indria Laboratories)
77. Sirup obat batuk Nipe Expectorant Kids: Dus 1 botol 60 ml (Menarini Indria Laboratories)
78. Drops pereda nyeri Norages: Dus 1 botol 20 ml (Meprofarm)
79. Suspensi anti jamur Nystatin: Dus botol 15 ml (Ifars Pharmaceutical Laboratories)
80. Sirup obat batuk 'Obat Batuk 8 Dewa: Dus 1 botol plastik 60 l (Mega Esa Farma)
81. Obat batuk hitam dus 1 botol 120 ml (Itrasal)
82. Obat batuk hitam botol plastik 300 ml (Mulia Farmasi)
83. Obat batuk hitam botol 100 ml (Holi Farma Suci)
84. OBH AFI Dus 1 botol plastik 125 ml (Afifarma)
85. OBH AFI (Rasa Lemon) dus 1 botol plastik 100 ml (Afifarma)
86. OBH AFI (Rasa Mint) botol plastik 100 ml
87. OBH Berlico (Rasa jeruk Nipis) dus 1 botol plastik 100 ml (Berlico Mulia Farma)
88. OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Jahe dus 1 botol plastik 100 ml (Combiphar)
89. OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol dus 1 botol sachet (Combiphar)
90. OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol dus 20 sachet 7,5 ml (Combiphar)
91. OBH Combi Batuk Berdahak Rasa Menthol dus 1 botol plastik 100 ml (Combined Imperial Pharmaceutical, Combiphar)
92. OBH IKA botol 100 ml (Ikapharmindo Putramas)
93. OBH IKA botol 200 ml (Molex Ayus)
94. OBH Molex dus 1 botol 60 ml (Candra Nusantara Jaya)
95. OBH Nutra dus botol 100 ml (Rama Emerald Multi Sukses)
96. OBH RAMA dus 1 botol 100 ml (Itrasal)
97. OBH Surya botol 100 ml (Guardian Pharmatama)
98. Ondane dus 1 botol 60 ml (Abbott Indonesia)
99. Pedialyte cairan oral botol plastik 500 ml (Abbott Indonesia)
100. Pedialyte aroma bubble gum cairan oral botol plastik 500 ml (Abbott Indonesia
101. Pralax sirup dus 1 botol 100 ml (Pratapa Nirmala)
102. Sirup obat asma Procaterol Hydrochloride dus 1 botol 60 ml (Meprofarm)
103. Obat cacing Pyrantel Pamoate suspensi botol 60 ml (Holi Pharma)
104. Obat batuk sirup Ramadryl Expectorant dus 1 botol 15 ml (Rama Emerald Multi Sukses)
105. Antibiotik Renasistin OD drops (serbuk kering) dus 1 botol 100 ml (Pratapa Nirmala)
106. Obat batuk sirup Rhinathiol dus 1 botol 100 ml (Aventis Pharma)
107. Obat flu rhinos neo drops dus 1 botol 10 ml + dropper (Dexa Medica)
108. Rotarix suspensi dus 1 oral applicator 1,5 ML (Glaxo Wellcome Indonesia)
109. Rotarix suspensi dus 10 pouch @ 1 tube 2 ML (Organon Pharma Indonesia TBK)
110. Rotateq cairan oral dus 10 pouch (Organon Pharma Indonesia TBK)
111. Salbron Ekspektoran sirup dus 1 botol 60 ml (Dankos Farma)
112. Salbugen sirup dus 1 botol 60 ml (Mulia Farma Suci)
113. Salbugen Ekspektoran sirup dus 1 botol 60 ml (Mulia Farma Suci)
114. Salbutamol Sulfate sirup dus 1 botol 60 ml (MUlia Farma Suci)
115. Saldextamin sirup dus 1 botol 60 ml (ITRASAL)
116. Saltrim Forte sirup dus 1 botol 60 ml (ITRASAL)
117. Sucralfate suspensi dus 1 botol 60 ml (Dexamedica)
118. Sucralfate suspensi dus 1 botol plastik 100 ml (Dexamedica)
119. Supramox drop dus 1 botol plastik 100 ml (Meprofarm)
120. Survanta suspensi dus 1 vial 8 ML (Abbott Indonesia)
121. Synflorix suspensi dus 1 prefilled syringe 0,5 ML + 1 jarum suntik (Smithkline Beecham Pharmaceuticals)
122. Valved sirup dus 1 botol 60 ml (Global Multi Pharmalab)
123. Valved DM sirup dus 1 botol 60 ml (Global Multi Pharmalab)
124. Ventilin sirup dus 1 botol plastik 100 ml (Global Wellcome Indonesia)
125. Ventolin Expectorant sirup dus 1 botol plastik 100 ml (Glaxo Wellcoe Indonesia)
126. Vertivom sirup dus 1 botol 60 ml (Global Multi Pharmalab)
127. Winasal sirup dus 1 botol 60 ml (ITRASAL)
128. Zenicold sirup dus 1 botol plastik 60 ml (Pabrik Pharmasi Zenith)
129. Zentris sirup dus 1 botol plastik 60 ml (Novapharin)
130. Zinc Go Forte sirup dus 1 botol plastik 60 ml (Afifarma)
131. Zinc Sulfate Monohydrate sirup botol 60 ml (Bernofarm)
132. Zinc Sulfate Monohydrate sirup dus 1 botol plastik 60 ml (Afifarma)
133. Zinfion sirup dus 1 botol 60 ml (Infion)

Penny juga melarang penggunaan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) digunakan sebagai bahan baku utama untuk obat sirup anak maupun dewasa.

"Sebagai langkah kehati-hatian BPOM menelusuri kemungkinan kandungan DEG dan EG yang berasal dari cemaran bahan lain yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan. Sebagai bahan baku sudah jelas tidak boleh,” ujarnya.

Namun, EG dan DEG dapat dimungkinkan ada dalam obat sirup karena terbawa bahan kimia lain. Hal ini dijelaskan Tim pengkaji dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB), Rahmana Emran Kartasasmita.

Ia menjelaskan, ada beberapa bahan yang digunakan sebagai pelarut campur dalam formulasi sediaan farmasi dalam hal ini adalah Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol dan/atau Gliserin/Gliserol. Keempat merupakan bahan tidak berbahaya.

Lalu, dari proses produksi dimungkinkan impurities atau ketidakmurnian maka tidak mungkin kalau menetapkan bahwa EG dan D3G itu ditetapkan 0 atau Zero.

"Jadi tidak ada negara manapun di dunia ini yang menyatakan bahwa EG dan DEG dari keempat bahan itu harus negatif atau tidak terdeteksi tapi ada ambang batas," ujarnya.

Adapun sesuai standar, ambang batas atau tolerable daily intake ditetapkan untuk EG dan DEG sebesar 0,5 per Mg per berat badan per hari.

"Itu adalah bahan yang dikatakan faramtical grade atau derajat paling tinggi sehingga bahan pelarut itu digunakan pada formulasi obat-obat sirup dibolehkan dan dimungkinkan selama ambang-ambang," jelas Rahmana.

Sehingga, pada produk akhir kalau diperiksa maka bahan-bahan itu ada jika berdasarkan perhitungan berbasis risiko melewati ambang tadi 0,5 MG per kg per hari maka dinyatakan secara perhitungan risiko itu tidak aman atau berisiko.

"Tugas BPOM adalah memastikan bahwa keberadaan cemaran-cemaran semuanya itu dimaintance tidak mlewati ambang batas bukan menegatifkan cemaran," imbuh dia.

"Negara-negara mana pun tidak ada yang seperti itu tidak akan ada yang mampu O kan cemaran tersebut," sambung Rahman.

Sementara itu Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati, Ph.D. mengatakan, momentum kasus gagal ginjal akut harus jadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya mencatat obat yang dikonsumsi saat sakit.

"Kenapa supaya mudah melacak apabila ada kejadian yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan obat," ujar dia.

Selain itu cara menyimpan serta pemahaman secara keseluruhan bagaimana cara memperlakukan obat dengan tepat harus dipahami masyarakat. Ikatan Apoteker Indonesia sudah sering mengkampanyekan DAGUSIBU yaitu sebuah singkatan dari DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang yang ditujukan agar masyarakat lebih paham mengenai obat.
Berikut penjelasan terkait DAGUSIBU:

Da: Dapatkan Obat yang Benar

Belilah Obat di tempat yang paling terjamin yaitu di apotek, instalasi farmasi, RS, klinik, Puskesmas, maupun Toko Obat Berizin.

Penyimpanan obat di Apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik (keadaan fisik dan kandungan kimianya belum berubah).

Pastikan Apotek yang dikunjungi memiliki izin dan memiliki apoteker yang siap membantu pasien setiap saat.

Gu: Gunakan Obat yang benar

Yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat. Pertama, minum obat sesuai waktunya. Tiap berapa jam, sesudah atau sebelum makan.

Kedua, bila dalam keadaan hamil dan menyusui tanyakan obat yang sesuai dengan kondisi anda apakah obat yang aman untuk hamil atau menyusui. Ketiga, gunakan obat sesuai dengan cara penggunaannya misalkan dikunyah, dihisap dilarutkan atau ditelan dengan alat takar yang diberikan.

Keempat, bila sering lupa minum obat gunakan alat dan atau bantuan untuk membantu mengingatkan.. Kelima, bila terjadi efek yang tidak nyaman segera hubungi apoteker untuk meminta saran.

Si: Simpan Obat yang Benar

Simpan obat dengan baik dan benar Pertama, obat dalam bentuk cair (sirup suspensi, exilir) jangan disimpan dalam lemari pendingin agar tidak membeku kecuali disebutkan dalam etiket atau kemasan obat.

Kedua, sediaan supasitoria harus disimpan di lemari es bukan freezer supaya tidak meleleh. Ketiga sediaan aerosol atau spray harus dijauhkan dari panas tinggi agar obat tidak meledak.

Keempat, bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker atau tenaga kesehatan terdekat. Kelima, bila ragu atau tidak mengerti tanyakan kepada apoteker atau tenaga kesehatan.

Keenam, bila tidak ada informasi khusus maka obat disimpan dalam suhu 15 sampai 30 derajat terhindar dari cahaya dan kelembaban.

Bu: Buang Obat dengan Benar

Bila obat telah kedaluwarsa atau rusak, maka obat tidak boleh diminum. Untuk itu obat perlu dibuang. Obat jangan dibuang secara sembarangan, agar tidak disalahgunakan. Obat dapat dibuang dengan terlebih dahulu dibuka kemasannya, direndam air, lalu direndam di dalam tanah.

Cara membuang obat:

Terlebih dahulu lepaskan etiket atau tutup botol. Kemudian botol dapat dihancurkan supaya wadah tidak disalahgunakan. Untuk kemasan box, dus, dan tube digunting terlebih dahulu untuk selanjutnya dibuang.

Kedua, segera buang sisa obat yang sudah rusak agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. Ketiga untuk obat padat, kapsul tablet suppositoria, hancurkan obat dan timbun.
Keempat untuk sediaan air, emulsi suspensi dan sirup diencerkan terlebih dahulu dengan air atau dapat ditambahkan pasir dan tanah kemudian buang bersamaan dengan sampah lain. Kelima untuk cairan misalkan obat kumur, pembersih mata, atau infus buang pada kloset kecuali antibiotik yang harus dibuang dengan wadahnya namun dengan menghilangkan label obat pada kemasan.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved