Pendeta Bunuh Gadis Toraja
Selain Gadis Toraja Ade Yunia Rizabani Paembonan, 2 Sosok Target Pembunuhan Pendeta Rudolf Tobing
Wanita asal Toraja Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Icha Rizabani Paembonan yang dibunuh secara tragis oleh pendeta bernama Christian Rudolf Tobing
TRIBUN-TIMUR.COM - Wanita asal Toraja Ade Yunia Rizabani Paembonan alias Icha Rizabani Paembonan (36) yang dibunuh secara tragis oleh pendeta bernama Christian Rudolf Tobing, di Jakarta, ternyata karena motif sakit hati.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengonfirmasi hal ini.
Namun, tak hanya sampai di situ.
Christian Rudolf Tobing juga menghabisi rekan kerjanya itu karena takut korban lapor polisi dan mengungkap rencana jahatnya terhadap sosok H.
H dianggap musuh sekaligus menjadi target yang harus dibunuh sang pendeta.
Hal itu diketahui setelah polisi mengungkap percakapan terakhir Christian Rudolf Tobing dengan Ade Yunia Rizabani Paembonan.
Setelah dibunuh, jasad korban dibuang di kolong tol Becakayu, Bekasi, Jawa Barat.
Awalnya, Christian Rudolf Tobing berniat membunuh rekannya berinisial H yang kini bermusuhan.
Namun, tersangka mendapat kesulitan untuk membunuh H sehingga dia mengganti target kepada Ade Yunia Rizabani Paembonan.
Ade Yunia Rizabani Paembonan juga menjadi target Christian Rudolf Tobing untuk dibunuh karena dirinya merasa sakit hati menganggap dikhianati oleh Icha yang akrab dengan H.
Untuk itu, Christian Rudolf Tobing membuat siasat dengan mengajak Icha siaran podcast pura-pura agar terpancing ikut ke apartemen di kawasan Jakarta Pusat yang menjadi lokasi pembunuhan.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.
Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada Icha perihal apakah korban memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.
"Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).
Christian Rudolf Tobing lalu menagih komitmen dari Icha.
Dia meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.
"Pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudara H," jelas Panjiyoga.
"Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.
Tidak puas usai berhasil menerima uang dari korban, Christian Rudolf Tobing kembali melontarkan pertanyaan kepada Icha.
Saat itu Christian Rudolf Tobing bertanya apakah Icha tidak akan melaporkannya ke polisi.
Christian Rudolf Tobing mengaku Ade Yunia Rizabani Paembonan berjanji tidak akan melaporkannya ke pihak kepolisian.
Karena tidak percaya, Christian Rudolf Tobing mencekik korban hingga meninggal dunia.
"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi pelaku tidak percaya akhirnya pelaku langsung membunuh korban dengan mencekik," tuturnya.
Urungkan niat sewa jasa pembunuh bayaran
Christian Rudolf Tobing sempat berencana menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi target utama yakni rekannya berinisial H.
Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan tersangka mencari pembunuh bayaran itu melalui internet.
"Pelaku sempat pada saat sebelum melakukan pembunuhan untuk membunuh H, pelaku sempat men-searching di internet jasa pembunuhan bayaran dan tarifnya," kata Kombes Pol Hengki Haryadi, Sabtu (22/10/2022).
Hal ini diketahui setelah penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya memeriksa handphone tersangka dan ditemukan riwayat pencarian soal itu.
Sementara itu, Panjiyoga menyebut penyewaan pembunuh bayaran itu urung dilakukan karena tarifnya terlalu mahal.
"Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," ucapnya.
Namun, hal itu tidak membuat Christian Rudolf Tobing mengurungkan niatnya untuk melakukan pembunuhan.
Dia kembali mencari cara lain di internet untuk menghabisi nyawa korban. Akhirnya, dia terpikirkan untuk menghabisi nyawa korban tanpa bersuara.
"Pelaku men-searching lagi bagaiman cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," ucapnya.
Targetkan 3 Orang untuk Dieksekusi
Polda Metro Jaya juga menemukan sejumlah fakta baru dalam kasus ini.
Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut. sebelum membunuh Ade Yunia Rizabani Paembonan, tersangka ternyata mengincar korban lain yang juga merupakan rekannya berinisial H.
"Korban yang jadi target utama itu yang inisial H, tapi yang bersangkutan sulit dihubungi," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Sementara itu, AKBP Indriwienny Panjiyoga mengatakan, Christian Rudolf Tobing sempat mencoba menemui H.
Tersangka saat itu menghubungi adik H untuk mengetahui keberadaan temannya tersebut.
"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya namun responnya kurang sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya yaitu korban I," terang Panjiyoga.
Selain itu, Panjiyoga mengatakan masih ada korban lain yang menjadi target tersangka. Dia adalah seorang wanita berinisial S yang juga rekan tersangka.
Namun, pelaku baru berhasil mengeksekusi korban Icha sebelum akhirnya ditangkap pihak kepolisian.
Christian Rudolf Tobing mengaku korban I merupakan targetnya yang paling lemah dan mudah dijangkau.
"Jadi pelaku menilai korban I ini dekat dengan pelaku dan pelaku tahu bagaimana mengajak korban dengan cara bikin podcast bersama," ucap Panjiyoga.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita