Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DKPP Diminta Turun Tangani soal Dugaan Pansel Bantu Peserta Jawab Soal Seleksi Panwascam

Salah satu peserta Panwascam Pinrang, Mansyur (57) blak-blakan bagaimana situasi tes saat sesinya berlangsung.

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Suasana Kantor Bawaslu Pinrang, Jalan Jend Gatot Subroto, Pinrang 

TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Satu per satu peserta calon panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, buka suara terkait adanya panitia pengawas yang membantu memberi jawaban peserta lain saat proses seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) berlangsung. 

Diketahui, sebanyak 276 peserta yang mengikuti tes di SMK Negeri 1 Pinrang pada Sabtu (15/10/2022). 

Salah satu peserta Panwascam Pinrang, Mansyur (57) blak-blakan bagaimana situasi tes saat sesinya berlangsung.

"Di sesi saya itu ada peserta yang memiliki kedekatan dengan panitia pengawas. Kebetulan saya tahu peserta itu. Saya lihat pengawas membantu jawabkan soalnya," katanya saat ditemui, Rabu (19/10/2022).

Keanehan juga dilihat Mansyur saat ada peserta sudah duduk di depan komputer, tiba-tiba ada pengawas yang menyuruhnya untuk pindah ke belakang.

"Saya tidak tahu alasannya apa. Tapi, peserta itu punya kedekatan dengan pengawas. Mungkin kalau peserta itu duduk di belakang, pengawas lebih leluasa untuk mengajar," ucapnya.

Selain itu, Mansyur juga menilai aturan panitia pengawas berbeda-beda.

"Ada peserta dari Lembang itu telat 45 menit. Tapi tidak di izinkan masuk. Sementara di sesi lain itu ada peserta yang telat kurang 5 menit berakhirnya tes, tapi diizinkan masuk. Dari situ saja, sudah ada keanehan. Kenapa dibeda-bedakan?," ujarnya.

Mansyur mengaku sulit memberikan bukti berupa foto karena peserta tidak boleh membawa handphone ke lokasi tes.

"Kami tidak bisa buktikan situasi saat itu, karena peserta tidak boleh bawa HP. Di tempat tes itu ada CCTV. Tapi, sepertinya sengaja tidak dinyalakan," tuturnya.

Lebih lanjut, Mansyur meminta agar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)  turun langsung mengatasi polemik ini.

"Kalau bisa DKPP saja yang turun langsung ke Pinrang. Kami mau transparansinya. Juga, kalau bisa tes ulang saja karena sudah banyak yang bersuara," harapnya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Pinrang, Andi Fitriani Bakri mengatakan pihaknya telah menetapkan standar pengawasan tes.

Dimulai dari luar ruangan hingga dalam ruangan.

"Kita sudah menetapkan standar pengawasan dimulai dari luar ruangan sampai di dalam. Dengan harapan kiranya proses dapat berjalan secara jujur dan transparan," kata Andi Fitriani

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved