Ayo Gabung di BPVP Pangkep, Sudah Punya Sembilan Kejuruan dari Otomotif hingga Tata Kecantikan
Tiga diantaranya bahkan memiliki peminat yang sangat tinggi dan memiliki prospek kerja yang bagus.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Meski baru berusia 3 tahun, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Pangkep terus menambah opsi kejuruannya.
Kini jumlah kejuruan yang dimiliki BPVP pangkep ada sembilan.
Tiga diantaranya bahkan memiliki peminat yang sangat tinggi dan memiliki prospek kerja yang bagus.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPVP Pangkep, Sudarsono dalam Program Live Tribun VIP, Selasa (18/10/2022).
"Sembilan kejuruan itu adalah, otomotif, teknik las, teknik listrik, barista, garmen apparel, TIK desain grafis, basic office, processing, tata kecantikan," ujarnya.
Ia mengatakan kejuruan yang ada ini dibuka setelah mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan industri.
Seperti prosessing ini, kita harapkan bisa sangat berkembang apalagi seperti kita ketahui kalau pangkep ini minim industri, sehingga kita harus berusaha mencetak SDM yang mampu membuka usaha sendiri, kita komsennya untuk mendorong lulusan kita untuk menjadi wirausahawan," sebutnya.
Tahun depan, ia juga berencana untuk membuka kejuruan mekanisasi pertanian.
"Kami melihat banyak alat milik petani kita yang mangkrak atau tidak bisa difungsikan, karena mereka tidak bisa memperbaiki, sehingga kami mempertimbangkan untuk membuk kejuruan mekanisasi pertanian," ucapnya.
Sudarsono mengatakan dalam tiga tahun, kejuruan dengan peminat yang paling tinggi adalah TIK desain grafis, otomotif dan juga teknik las.
"Dan memang sangat menjanjikan, buktinya banyak lulusan kejuruan ini yang sudah bekerja baik mandiri maupun di industri," ujarnya.
Ia menjelaskan persentase penempatan kerja untuk lulusan otomotif sebanyak 45 persen, teknik las 55 persen dan TIK 30 persen.
Untuk mendukung berjalannya pelatihan ini, pihak BPVP Pangkep menyediakan instruktur yang mumpuni dan tersertifikasi di setiap bidangnya.
"Kita memiliki instruktur dari akademisi yang sudah memiliki sertifikasi metodologi dan kompetensi," tutupnya.(*)