Wawancara Khusus Kepala Basarnas Sulsel
Peran Basarnas Hadapi Cuaca Buruk di Sulsel
Kondisi ini sangat menghawatirkan dan perlu sikap antisipasi akan timbulnya bencana yang bisa menimpa kita.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Muh. Irham
Jadi memang satu minggu belakangan ini, cuaca sangat buruk. Buktinya di Kecamatan Biringkanaya itu ada angin puting beliung tetapi beruntung bisa teratasi. Untuk cuaca buruk ini seperti sore pasti akan hujan.
Yang kita sangat antisispasi seperti penerbangan. Setiap saat karena kita tidak tahu bisa saja terjadi hal yang tidak kita inginkan.
Banjir dan longsor sangat mungkin. Debit air sangat deras, sehingga kemungkinan tidak bisa lagi ditampung lagi dan meluap menjadi banjir. Termasuk yang di Antang itu sudah ada waduk yang diresmikan Bapak Jokowi itu sangat membantu sekali. Sehingga bisa diantisipasi.
Bagaimana planing kesiagaan menghadapi bencana?
Jadi kami di Basarnas ini untuk mengantisipasi banjir, kami telah melakukan pelatihan kepada personil kami setiap Selasa, Kamis, dan Jumat. Kami latih sehingga mereka siap. Bahkan untuk seluruh potensi SAR.
Jadi di kami ada potensi SAR. Sesuai UU potensi SAR itu bisa membantu pelaksanaan operasi SAR. Termasuk TNI Polri, mahasiswa, dan masyarakat.
Kami di Basarnas Makassar telah mempersiapkkan 16 titik dan termasuk wilayah UPT kami. Ada di Palopo, Masamba, Parepare, Selayar, Bone dan Sinjai. Dari enam pos SAR ini itu akan mengcover beberapa titik yang di Provinsi Sulsel. Termasuk Soppeng dan Wajo yang sering banjir.
Tadi saya mendengar ada 16 titik di Makassar yang rawan. Bisa dijelaskan daerah mana saja itu?
Paling rawan banjir itu di Kecamatan Biringkanayya termasuk di Perumahan Kodan dan daerah Daya, Kemudian di Kecamatan Makassar juga kita sudah melakukan antisipasi.
Sejauh ini bagaimana peran Basarnas Sulsel dalam mengedukasi masyarakat?
Peran kami yang pertama tentunya mensosialisasikan itu paham terhadap bajir. Karena banjir ini misalnya terjadi di wilayah Tamalanrea. Itu warga kebanyakan kalau mau ditolong dia tidak mau. Karena mereka selalu bilang "bosakah kamu menjaga harta saya?".
Sehingga warga belum paham yang dikatakan bencana. Bencana ini jangan kita main-main. Bisa saja banjir masih semata kaki tapi tetiba bisa meluap dan tinggi.
Kedua, peran kami di sini adalah memberikan pelayanan yang baik dalam membantu evakuasi SAR. Selain daripada BPBD kami juga membantu dalam sarana dan prasarana untuk evakuasi.
Bagaimana mungkin terkait kondisi setelah evakuasi?
Langkah kami membuat satu titik tempat berkumpul yang aman dan terkendali. Kemudian BPBD bisa merealisasikan pengungsiannya seperti pakaian dan makanannya. Kami dari SAR hanya melakukan evakuasi dari tempat sulit ke tempat yang lebih aman.