Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MTQ Internasional

Indana Zulfa Wakil Jakarta di MTQ Internasional: Lomba Ketat, Burj Khalifah Hingga Hadiah Fantastis

Indana Zulfa jadi wakil Indonesia dalam Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ Internasional ) di Dubai.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Muh Hasim Arfah
dok Indana Zulfa
Hafidzah asal Sulawesi Selatan, Indana Zulfa ikut MTQ Internasional di Dubai, pekan lalu. Ia datang ke Dubai bersama kedua orangtuanya. 

Sound systemnya terdengar menggema, terang dan jelas, ditambah dengan adanya layar lebar berkualitas. 

Di layar ini peserta, dewan hakim, maqra, mushaf, data peserta dan penonton pun ditampilkan. Informasinya ruangan teater ini juga berfungsi sebagai gedung  perkumpulan budaya dan Ilmu. 

Meski di Dubai lagi musim panas tapi tidak terasa dalam ruangan karena Air Conditioner (AC) berhembus dari berbagai sudut-sudut ruangan.

Peserta tampil sesuai nomor urut yang dipajang di papan pengumuman. 

Dipandu oleh ketua dewan hakim, peserta dipanggil satu persatu lengkap nama, negara dan riwayat bacaannya. Begitu pula soal peserta, diacak maqranya di komputer. 

Setiap soal dimulai dengan kalimat soal 1 dan soal 2 sampai soal terakhir dari dewan hakim. Soalnya terdiri 15 baris, ada dari awal halaman, tengah dan bawah serta bidayah atau awal surah. Bila 1 salah dan itu artinya bel bunyi, langsung selesai, habsuk/shadaqallah.

Setiap hari sebanyak 10 peserta yang tampil dari jam 09.00 pagi-jam 13.00, lalu istirahat. Jam 17.00 lanjut lagi sampai jam 20.00 malam waktu dubai. 

Dewan hakimnya bukan dewan hakim abal-abal, tapi mereka semua adalah ahli Al-Qur'an yang didatangkan dari beberapa Negara diantaranya: Saudi Arabia, Mesir, Yaman dan lain-lain. 

Hakim yang bertugas sebanyak 5 orang setiap lomba, kadang ada yang bertugas sebagai sail atau penanya, ini pun bergiliran. 

Adapun Qiraat yang dipakai dari masing-masing Negara yakni Negara Arab, Afrika, Asia, Eropa, Al-Jazair, Maroko, Al-Geria, Senegal, Afrika Tengah dan Indonesia sendiri menggunakan bacaan riwayat  Warsy. 

Sementara Tunisia, Libya menggunakan bacaan riwayat Qalun.

Setiap 2 sampai  3 peserta tampil diselingi istirahat dan snack, begitu pula ketika masuk waktu shalat. Hal menarik, setiap selesai satu sesi ditutup dengan do'a oleh dewan hakim juga sekaligus mendoakan raja dan keluarganya. 

Dan yang paling menarik karena disiapkan doorprize oleh panitia dan diundi 2 kali sehari dengan nilai 300 dirham per undian, kalau dirupiahkan sekitar Rp1,2 juta. 

Panitia menyiapkan 10 undian setiap harinya, luar biasa bukan?

Panitia tak sampai disitu memanjakan peserta dan pendamping, sebab panitia juga menyiapkan lokasi wisata yang free dikunjungi yakni bingkai Al-Qur'an terbesar di Dubai dan hadiqah Quraniyah serta Qur'an park. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved