Bencana Alam
BPBD Enrekang Gelar Sosialisasi Resiko Bencana Longsor dan Banjir
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah beberapa hari terakhir.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh. Irham
ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang terus bergerak cepat sosialisasi pencegahan bencana alam.
Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah beberapa hari terakhir.
Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Cafe Maballo, Kelurahan Puserren, Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (13/10/2022).
Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando yang dihadiri Kodim 1419 Enrekang, Polsek Enrekang, serta pemerintah kecamatan dan desa.
Dalam kesempatan itu, Muslimin Bando mengatakan, dibutuhkan peran penting semua pihak dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Selain itu, alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) ini menegaskan pentingnya masyarakat perhatikan lingkungan sekitar.
"Yang paling adalah bagaimana kita bisa menghindar dan mencegah. Terutama bagi warga kalau membangun rumah agar perhatikan dulu lahannya. Itu layak atau tidak untuk mendirikan bangunan, jangan sampai tempat itu rawan dilanda longsor," ujar Muslimin Bando.
Hal itu ditekankan bupati dua periode ini karena letak geografi Kabupaten Enrekang secara umum merupakan pegunungan.
Sementara itu, Kepala BPBD Enrekang Arsil Bagenda mengatakan, sosialisasi ini dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Sehingga masyarakat memiliki kesiapsiagaan menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini.
"Kegiatan ini kita lakukan karena akhir-akhir ini sejumlah wilayah di daerah kita sedang terjadi peristiwa longsor dan banjir. Setidaknya sudah ada tujuh daerah yang dilanda bencana alam.
"Maka dari itu, kita gencarkan sosialisasi agar semua pihak harus siap siaga menghadapi kondisi cuaca buruk," lanjutnya.
Dilaporkan BPBD Enrekang, sudah ada empat kecamatan yang telah dilanda bencana longsor dan banjir.
Diantaranya, Kecamatan Baroko, Enrekang, Maiwa, Anggeraja, dan Bungin.
Kemudian, ada tujuh kecamatan yang berpotensi rawan terjadi banjir dan longsor.
Dari tujuh wilayah tersebut, diantaranya Kecamatan Bungin, Baraka, Anggeraja, Masalle, Baroko, Buntu Batu, Maiwa, hingga Enrekang.(*)