Forum Dosen Tribun Timur
Skenario Pemilu 2024 Sulit Ditebak, Pengamat sebut Ganjar, Anies Baswedan, Prabowo Sama-sama Kuat
Jelang Pemilu 2024, sejumlah partai mulai bocorkan nama-nama yang akan diusung sebagai capres.
Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
"Artinya, jarak antara Ganjar dengan Anies tidak sampai dua kali margin error. Itu berarti kita tidak tahu siapa yang unggul dari ketiga nama tersebut," jelasnya.
Sehingga Djayadi menganggap, publik dapat berpatokan pada tiga nama itu untuk menciptakan tiga kubuh.
Namun hal itu juga tidak mutlak. Sebab, partai-partai politik bisa saja membangun skenario lain.
Sedangkan untuk dua faktor terakhir, Djayadi menilai tidak dapat dijadikan tolok ukur. Karena faktor ketiga kata dia, mengandalkan komunikasi antar partai.
Di mana interaksi antar partai di Indonesia bisa terjadi ke semua arah.
Hal ini menyebabkan khalayak sulit menebak koalisi atau kubuh antar partai.
Sedangkan faktor keempat adalah sulitnya menebak keinginan para elit politik.
Dosen Universitas Islam Internasional Indonesia ini mengungkapkan, salah satu penyebab partai menunda mengumumkan pilihan adalah tidak inginnya pihak lawan membuat antisipasi lebih baik.
"Sehingga terjadilah permainan saling menunggu. Hierarkinya kita hanya bisa melihat data-data yang sudah ada," ujarnya.
Penentuan Cawapres Akan Lebih Alot dari Capres
Dinamika Pemilu Capres 2024 mendatang termasuk paling sulit untuk ditebak.
Hal ini dikarenakan adanya sejumlah nama yang cukup kuat elektabilitasnya di masyatakat, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Namun selain penentuan Capres, pengamat politik Universitas Islam Internasional Indonesia, Djayadi Hanan mengatakan, penentuan Cawapres juga menjadi hal menarik dan akan berlangsung alot.
Djayadi mensimulasikan seandainya ketiga nama tersebut sudah pasti maju sebagai Capres 2024 dengan posisi ketiganya sama kuat.