Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Audit Stadion

Dirut PSM Makassar Dukung Rencana Pemerintah Audit Stadion, Semua Demi Keselamatan

Ia mendukung penuh keputusan pemerintah tersebut demi keamanan dan kenyamanan penonton.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Muh. Irham
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
Direktur Utama PSM Sadikin Aksa 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -  Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa menyambut baik audit yang akan dilakukan ke seluruh stadion.

Ia mendukung penuh keputusan pemerintah tersebut demi keamanan dan kenyamanan penonton.
 
"Kami pasti support keputusan itu, karena untuk mengutamakan keselamatan penonton," tegasnya melalui WhatsApp, Jumat (7/10/2022).

Saat ini, PSM Makassar memang berkandang di Stadion BJ Habibie, Parepare.

Stadion itu letaknya di Kota Parepare, Sulsel. Jarak tempuh dari Kota Makassar 153 kilometer.

Sadikin pun siap membenahi stadion berkapasitas 20 ribu penonton ini demi keamanan dan kenyamanan penonton.

Namun, ia masih menunggu tim dari pemerintah atau PSSI dan PT LIB untuk beri masukan.

Sembari menunggu dari pihak tersebut, pria 45 tahun ini telah konsultasi dengan konsultan PSM Makassar.

"Kami lagi tunggu masukan tim dari pemerintah atau PSSI dan PT LIB, tapi kami juga sudah minta konsultan kami melihat," ungkapnya.

Presiden Republik Indonesia, Jokowi Widodo melalui Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainuddin memang memerintahkan stadion yang digunakan pertandingan sepak bola nasional maupun internasional diaudit agar sesuai standar ditetapkan. 

Seluruh proses audit dan perbaikan akan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Salah satu penekanan dalam audit adalah lokasi alur keluar masuk penonton, karena ini menjadi titik vital.

Hal ini dilakukan imbas dari Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Sebanyak 125 orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur selepas pertandingan Arema FC lawan Persebaya Surabaya.

Awalnya, laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu, Persebaya Surabaya berjalan normal.

Namun, pasca peluit akhir dibunyikan, beberapa oknum suporter masuk ke lapangan mendatangi pemain.

Tak berselang lama, rombongan suporter lain juga mulai masuk.  Lalu terjadi kericuhan suporter dan pihak keamanan.

Aparat keamanan coba menghalau suporter dengan menembakkan gas air mata yang secara tegas dilarang penggunaannya oleh FIFA.

Tembakan gas air mata yang mengarah ke tribun, disinyalir menjadi penyebab para suporter mengalami sesak napas, pingsan, hingga memakan korban jiwa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved