Pembunuhan Pegawai Dishub
Terungkap Sosok Pengendara Maxim di Belakang Najamuddin Sewang, Langsung Gas Saat Korban Jatuh
M Nasri yang sehari-hari berjualan bunga di Jl Danau Tanjung Bunga mengaku mendengar suara tembakan sesaat sebelum korban jatuh.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Teka-teki siapa sebenarnya pengendara Ojol Maxim yang lewat pasca korban Najamuddin Sewang tersungkur ke jalan terjawab sudah.
Di ruangan Bagir Manan Pengadilan Negeri Makassar, tiga saksi dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang lanjutan kasus pembunuhan pegawai Dishub Najamuddin Sewang oleh eks Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan di Pengadilan Negeri Makassar, Rabu (5/10/2022).
Hakim Ketua Johnicol Richard Frans Sine memimpin sidang dengan menanyakan kesaksian M Nasri.
M Nasri yang sehari-hari berjualan bunga di Jl Danau Tanjung Bunga mengaku mendengar suara tembakan sesaat sebelum korban jatuh ke badan jalan.
"Kamu mendengar suara letusan waktu itu," tanya Hakim Ketua Johnicol Richard Frans Sine.
Saksi M Nasri dengan tegas menjawa dirinya mendengar suara letusan mirip knalpot waktu itu.
"Waktu itu saya ke taman bunga jam 07.00 Wita. Langsung ada suara letusan terdengar, saya berdiri. Berselang berapa menit, ada suara jatuh," jelasnya.
Tak berselang lama, saksi M Nasir juga melihat seorang pengendara mengenakan jaket Maxim lewat dengan kencang setelah korban jatuh ke badan jalan.
"Di belakang saya juga melihat pengendara memakai jaket ojol. Sekitar 10 meter dari jualan saya korban terlihat jatuh ke bahu jalan sebelah kanan," ujarnya.
Kesaksian M Nasri kemudian diperjelas Hakim Hakim Ketua Johnicol Richard Frans Sine kepada terdakwa Choirul Akmal.
"Apa benar kesaksian dari M Nasri tadi terdakwa Choirul," kata Johnicol.
Choirul Akmal pun membenarkan semua kesaksian M Nasri.
Choirul Akmal mengaku pengendara yang mengenakan jaket Maxim adalah dirinya. "Iya benar Yang Mulia, itu saya," ujarnya.
Dirinya menambahkan sebelum melakukan penembakan dia sudah mengikuti korban dari belakang.
Kemudian Choirul Akmal menembak korban dengan senjata api menggunakan tangan kirinya.
"Saya ikut korban dari belakang waktu itu. Saya tembak dari belakang karena saya kidal," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muh Sauki Maulana