Rencana Baru Aremania Jika Polisi Tak Seret Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Pencopotan Tak Berpengaruh
Aremania tak puas dengan pencopotan AKBP Ferli Hidayat dan sembilan komandan di Polda Jawa Timur.
TRIBUN-TIMUR.COM - Aremania kini sudah menyusun rencana baru setelah Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dicopot gegara tragedi Kanjuruhan.
Aremania tak puas dengan pencopotan AKBP Ferli Hidayat dan sembilan komandan di Polda Jawa Timur.
Pendukung Arema FC memiliki rencana baru setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelidiki kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Bukan hanya Kapolri, Jokowi juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, untuk mengevaluasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Bahkan kompetisi Liga 1 2022-2023 diberhentikan sementara sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan selesai dilakukan.
Sebagai tanggapan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot beberapa anggotanya terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Hingga hari Selasa (4/10/2022), ada 10 orang sudah dicopot dari jabatannya.
Di antaranya Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan 9 orang Komandan Peleton Brimob Polda Jawa Timur lainnya.
Meski begitu, sepertinya Aremania, pendukung Arema FC, masih belum puas dengan hal itu.
Mengingat sebagian besar korban jiwa adalah Aremania sendiri.
Bahkan mereka menuntut nama-nama tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Hal itu disampaikan oleh Dersey, salah seorang dari perwakilan Aremania Gus Durian
"Harus ada yang bertanggung jawab dalam kejadian ini," ucap Dersey.
"Siapapun itu. Entah Panpel atau siapapun."
Kata Dersey, Aremania akan mengawal bagaimana polisi melakukan penyelidikan terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Katanya, proses hukum harus berjalan seadil-adilnya demi ratusan nyawa Aremania yang meninggal dan ratusan lagi yang terluka.
"Kami betul-betul ingin proses hukum berjalan seadil-adilnya," tegasnya.
Sebagai perwakilan, Dersey ingin penyelidikan dibuka secara transparan. Seperti nama-nama tersangka dan siapa yang bertanggungjawab.
Bahkan Aremania memberi waktu sebanyak 7 hari kepada pihak kepolisian untuk memberikan nama tersangka atau orang yang bertanggungjawab.
Jika tidak ada nama tersangka dalam 7 hari depan, maka suporter akan turun ke jalan.
Tujuannya untuk mencari tersangkanya sendiri.
Saat ini, tragedi di Stadion Kanjuruhan sudah menjadi sorotan di dunia internasional.
Bahkan FIFA sudah menyampaikan belasungkawanya. (Intisari)