Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Manfaatkan Tilang Online, Cara Satlantas Polretabes Makassar Cegah Pungli Oknum Polisi di Lapangan

Dengan metode seperti ini, para pelanggar lau linta bisa dengan mudah lepas dari jeratan tilang.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar, mulai menggelar Operasi Zebra, di Jl AP Pettarani kawasan Fly over, Senin (3/10/2022) siang. ; 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Stigma buruk kepada aparat kepolisian yang betugas di jalanan muncul karena metode curang transaksional.

Dengan metode seperti ini, para pelanggar lau linta bisa dengan mudah lepas dari jeratan tilang.

Transaksional yang tidak sehat ini rupanya menjadi fokus Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda.

Merespon fenomena tersebut, dirinya mengaku kedepan akan memalsimalkan sistem ETLE dan tilang online bagi pengendara yang melanggar lalin.

Bahkan, untuk saat ini, kata AKBP Zulanda, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota Makassar, Moch Ramdhan Pomanto untuk menambah CCTV di jalanan

"Makassar akan dipantau 24 jam melalui ETLE yang dipantau melalui kamera CCTV. Sehingga hal yang kita lakukan selama 14 hari ini menjadi kebiasaan masyarakat. Masyarakat tidak lagi memikirkan di mana keberadaan polisi. tetapi, dengan banyaknya CCTV yang berada di Makassar sedang saat ini kita sedang melakukan pengajuan kepada bapak Wali Kota Makassar untuk dinaikkan viturnya," jelasnya saat Ngobrol Virtual, Senin (3/10/2022).

AKBP Zulanda menambahkan, kamera pengawas CCTV juga akan dinaikkan viturnya agar bisa memiliki akses utomatic Number-Plate Recognition.

"Terutama pada vitur Automatic Number-Plate Recognition. Karena ini sangat penting untuk mengenditifikasi siapa pelanggar lalin di Makassar. Sehingga asyarakat Makassar harus siap dengan kemajuan teknologi yang ada. Dalam arti, nantinya yang menjadi penindak bukan kami polisi. Tetapi melalui kamera CCTV, dan apabila masyarakat nantinya terbukti melakukan pelanggaran dikirimkan konfrimasi dan penyelesaiannya hanya satu cara yaitu melakukan pembayaran melalui ATM," uajrnya.

Cara penilangan ini kata AKBP Zulanda, akan menekan perilaku curang antara pelanggar dan oknum aparat kepolisian kedepan.

Selain itu, kata AKBP Zulanda, pihaknya sedang melakukan training kepada anggota untuk memakai e-mobile ETLE.

Karena menurut, AKBP Zulanda, e-mobile ini membutuhkan kemampuan personil kita untuk cara mengambiil gambar dan cara mengambil keterangan dari pelanggar.

"Kita contoh saja ada satu pelanggar yang tidak memakai helm atau tidak menyalakan lampu light on. Nanti petugas kita hanya tinggal datang, kemudian dia foto dan ditinggal. Nah, ini yang kita sedang berikan pelatihan kepada anggota, sehingga mereka memiliki kemampuan mumpuni," jelasnya.

"Sasaran kita kedepan, kita akan jarang sekali bersentuhan atau komunikasi dengan pelanggar. Karena selama ini, ketika ada pertemuan sering kali dilakukan transaksional dari pelanggar ita sendiri. Nah dengan seperti ini, kita akan menggerus pelanggar yang melakukan metode transaksional menjadi tidak transaksional lagi kedepannya," tutupnya.(*)

 

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved