PSM Makassar
Wawancara Ekslusif: Sadikin Aksa Segera Bangun Training Ground PSM Makassar di Barombong
Setelah terpilih menakhodai manajemen PSM Makassar Sadikin Aksa pun mulai menyusun rencana jangka panjang skuad skuad berjuluk Pasukan Ramang.
Tapi tentu saja tidak melupakan stadion kan, Pak?
Tetap. Stadion tetap jadi prioritas.
Tapi masa kita punya stadion, misalnya, tapi pemain kita tidak bagus. Jadi lebih baik pemain bagus dulu saya utamakan.
Sekarang kan begini, mana ada sih klub di Indonesia yang punya stadion sendiri? Yang punya stadion kan rata-rata pemerintah.
Semua stadion ini dibantu oleh pemerintah.
Pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten kota. Mudah-mudahan ke depan ada pemerintah kabupaten kota yang mau membantu kita.
Tapi kalau tidak bisa, kita akan bangun sendiri.
Untuk membangun itu, saya harus kuat di keuangan, saya harus kuat di pemain, dan saya harus kuat di brand PSM. Dan kita juga harus kuat di suporter.
Tanpa suporter, PSM tidak akan bisa.
Apa harapan Pak Sadikin ?
Harapan saya, kita bisa tetap bersama-sama suporter.
Kami berharap suporter terus bersama kami membesarkan PSM.
Kami tahu, suporter ingin PSM juara. Tapi 18 tim ini semua ingin juara.
Saya kira yang terpenting kita terus menjaga konsistensi di level tertinggi.
Ini lebih sulit. Barcelona saja tidak juara terus.
Jadi gimana caranya agar PSM selalu di level tertinggi ?
Masalah juara, itu strategi pelatih, saya tidak mau campuri.
Saya tidak mau campuri pemain siapa yang akan dimainkan pelatih.
Tapi, pelatih pingin pemain yang bagaimana, kita harus siapkan. Jadi juara itu persoalan teknis dan sedikit ada keberuntinhan!
Yah, teknis! Tentu saja ada bantuan doa dari suporter dan seluruh pencinta PSM.
Pak Sadikin sudah memperbaiki masalah tiketing di PSM, yang menjadi masalah klasik. Apa triknya?
Masalah tiketing. Jadi begini, setelah kita bicara dengan konsultan, ternyata di seluruh dunia itu tiketing bermasalah.
Jadi biar di negara yang sudah maju industri sepakbolanya?
Iya. Di seluruh dunia. Justeru yang harus kita banggakan di PSM ini, karena kesadaran suporter membeli tiket itu sangat tinggi. Mungkin kita salah satu yang terbaik dari kesadaran membeli tiket suporternya ini.
Terbukti dengan pembelian tiket kita yang semakin tinggi.
Memang kita belum bisa, yah mana ada sih klub yang bisa mengakomodir semua suporternya. Sekarang kita ratarata 18 ribu.
Kapasitas stadion BI Habibie, bisa sampai 20 ribu.
Tapi saya bilang ke panpel, saya mau penonton asik dan duduk nyaman.
Jangan datang berdesak- desakan.
Mereka sudah bayar.
Masa mereka sudah keluarkan uang kita tidak hargai.
Sama aja kita nonton bioskop. Kan, kita kasi keluar uang kan? Tapi kita duduk enak. Nah, untuk yang begini, kita benahi pelan-pelan dan terus menerus.
Ada lagi?
Masih panjang. Sekarang, saya bersama tim, lagi membuat roadmap PSM untuk jauh ke depan.
Apa yang dibangun Pak Appi bersama tim, pemain, dan suporter dalam 7 tahun harus kita jaga dan akan terus kita tingkatkan.
Sekarang PSM sudah jadi tim besar dan yang pasti tertua di Asia Tenggara. Itu harus kita jaga. Dan menjaga itu lebih berat daripada merebut!(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita