UMKM
Jokowi Sebut Tahun Depan Ekonomi Dunia Makin Gelap, Pelaku UMKM Enrekang: Kami Butuh Perhatian
Ia mengasumsikan bahwa tahun 2023 ekonomi dunia akan semakin gelap imbas dari perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak awal 2022.
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh. Irham
ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa konflik Rusia-Ukraina masih akan berlangsung lama.
Demikian dikatakan Presiden Jokowi, saat menghadiri pembukaan BUMN Startup Day 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City.
“Saya bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan satu setengah jam berdiskusi, serta presiden Putin dua setengah jam berdiskusi, saya menyimpulkan perang tidak akan segera selesai, akan lama,” kata Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan, konflik kedua negara tersebut bakal berdampak pada negera lainnya.
Ia mengasumsikan bahwa tahun 2023 ekonomi dunia akan semakin gelap imbas dari perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak awal 2022.
"Dunia sekarang ini pada posisi yang tidak gampang dan betul-betul sulit di mana tahun depan akan lebih gelap,” terang Jokowi.
Apa yang disampaikan Jokowi mengundang respon dari berbagai kalangan masyarakat.
Salah satunya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Enrekang, Romi seorang penjual martabak di depan Rumah Sakit Umum Daerah Massenrempulu (RSUM), Jl Poros Enrekang-Toraja.
Pria asal Kota Semarang, Jawa Tengah ini mengatakan, konflik tersebut tentunya akan berdampak pada usahanya.
"Walau gandum bukan makanan utama masyarakat Indonesia, namun kebutuhan dari bahan pangan itu sangat tinggi dikonsumsi," ujar Romi kepada Tribun-Timur.com, Selasa (27/9/2022).
"Utamanya kami ini sebagai pengusaha kecil, tiap hari membutuhkan bahan pangan seperti terigu (gandum) untuk keperluan usaha kami sebagai penjual martabak dan terang bulan," lanjutnya.
Meski begitu, Romi hanya pasrah jika memang krisis ekonomi bakal melanda Indonesia akibat konflik Rusia-Ukraina.
"Ya tentunya kalau ini terjadi, kami sebagai pelaku UMKM akan menaikkan harga penjualan meski diakui menurunnya daya beli untuk konsumen," kata Romi.
Dalam kesempatan itu, Romi berharap semoga masalah tersebut tidak membawa efek terlalu besar untuk masyarakat Indonesia, terutama mereka sebagai pengusaha kecil.
"Kita cuma berharap semoga ini tidak terjadi, kalaupun demikian ya tentu kita butuh perhatian khusus dari pemerintah," pungkasnya.(*)