AMPHURI: Belum Ada Jamaah Umrah Asal Sulsel Gagal Berangkat Gegara Vaksin Miningitis
Vaksin yang menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah itu diperkirakan baru akan tersedia pada Oktober 2022.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ribuan jemaah umrah asal Indonesia terancam tertunda berangkat menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, karena kelangkaan vaksin meningitis.
Vaksin yang menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah itu diperkirakan baru akan tersedia pada Oktober 2022.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Firman M Nur mengatakan kelangkaan vaksin meningitis dan International Certificate of Vaccination (ICV) atau lebih dikenal dengan buku kuning, boleh dibilang merupakan kejadian luar biasa.
Menurutnya, hal ini akan berakibat fatal jika pemerintah terus memaksakan menerapkan regulasi, namun tidak bisa menyediakan vaksin dan buku kuning.
"Ini warning buat pemerintah. Krisis vaksin ini berakibat kegagalan keberangkatan jamaah umrah," kata Firman, dikutip dari Tribunnews.com, Senin (26/9/2022).
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP AMPHURI, HM Azhar Gazali menyebut, pihaknya belum menerima laporan jemaah asal Sulsel gagal berangkat gegara vaksin miningitis.
“Kalau di Sulsel sejauh ini belum ada laporan seperti itu,” kata Azhar Gazali, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (26/9/2022).
Kejadian jemaah umrah tertunda berangkat, kata dia, terjadi di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Azhar Gazali menyebut ketersedian vaksin miningitis di Sulsel masih aman.
“Sejauh ini masih aman, tapi memang secara nasional ada permasalahan keteraediaan vaksin miningitis,” sebutnya.
Sementara itu, Wasekjend DPP AMPHURI, Nurhayat mengatakan, sejak dibukanya umrah Agustus lalu, kendalanya di ketersediaan vaksin bagi jumlah umrah.
“Padahal beberapa klinik swasta sudah bisa melayani suntik vaksin tapi tetatp masalahnya di ketersediaan vaksin,” kata Nurhayat.
Dirinya menuturkan, pihaknya baru saja meakukan perjalanan umrah Jumat lalu dan buku buku kuning tidak diperiksa lagi di Saudi.
“Bahkan tidak pernah mereka menolak jemaah umrah hanya karena buku kuning. Ini yang perlu kita berikan perhatian, kasian jemaah mau umrah tertunda hanya karena vaksin yang tidak tersedia,” tutur CEO Al Jasiyah Travel itu.(*)