KNPI Sulsel
Soal Pesta Demokrasi, KNPI Sulsel Bahas Peran Pemuda 2024 Mendatang
Peran anak muda menjemput kontestasi akbar perlu dipertanyakan. Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni'matullah memulai dengan membagikan problem bangsa
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan merasakan pesta demokrasi 2024.
Peran anak muda dalam menjemput kontestasi akbar ini perlu dipertanyakan.
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Nimatullah RB, memulai dengan membagikan problem kebangsaan.
Menurutnya, fakta politik di lapangan masih dihiasi dengan money politik, politik balas budi, dan masih banyaknya kaum orang lama yang masih duduk dalam jabatan strategis.
"Pemuda harus paham isu itu. Karena yang mengubah sesuatu adalah gagasan. Bagaimana anda mau merubah keadaan kalau kalian tidak paham soal problem kebangsaan," jelasnya dalam Dialog Kepemudaan KNPI dengan tajuk Menakar Arah Politik Pemuda 2024 di Hotel Almadera, Sabtu (24/9/2022).
Dirinya menambahkan, sebagian pejabat di parlemen Sulsel tak memiliki kapasitas yang mumpuni untuk membuat produk kebijakan.
Ni'matullah bahkan, mendorong isu regenerasi untuk arah politik 2024 kedepan.
Pasalnya, terlalu banyak orang lama yang sudah tak update lagi dengan isu baru yang muncul belakangan ini.
"Saya kira isunya hanya satu, ganti generasi kedepan. Ini yang saya lihat bagaimana arah politik kepemudaan kedepan. Kita kampanyekan ganti generasi. Sudah waktunya generasi muda, baik di level nasional atau kabupaten kota," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Sulsel, Nurkanita Maruddani Kahfi mengaku peran pemuda dalam okntestasi pemilihan umum kedepan harus mengambil peran strategis.
Menurutnya, sebagai seorang anak muda, Nurkanita mengharapkan organisasi kepemudaan di luar bisa bertarung dalam gagasan, sehingga peran yang ia jalankan tidak menjadi pasif.
"Posisi kaum muda bagaimana menjemput pesta demokrasi 2024? Ini era anak muda untuk terus eksplorasi gagasan sehingga bisa mengambil posisi strategis kedepan. Kita lagi jangan pesimis karena Partai transaksional itu mengalahkan kualitas kita, tidak. Masyarakat masih punya harapan besar untuk pemuda yang bisa menentukan kebijakan kedepan," tutup Kanita.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana