PDIP PALOPO
PDIP Palopo Dilanda 'Angin Ribut' Pasca Kenaikan Harga BBM
Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak negetif terhadap kerja politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak negetif terhadap kerja politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di daerah.
Hal itu diakui Ketua DPC PDIP Kota Palopo, Alfri Jamil.
PDIP sebagai pertai pengusung utama pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 mandapat dampak negatif terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
"PDIP dilanda angin ribut dampak kenaikan BBM," kata Alfri, Minggu (18/9/2022).
Mantan anggota DPRD Palopo tiga periode menganggap, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM karena diharuskan oleh kondisi negara.
"Memang kondisi negara yang mengharuskan (pemerintah menaikkan harga BBM)," kata Alfri Jamil.
Kendati sedang diterpa angin ribut, kader PDIP di Palopo tetap konsisten turun ke tengah-tengah masyarakat.
Menyerap aspirasi masyarakat untuk selanjutnya diperjuangkan oleh Fraksi PDIP di DPRD Palopo.
"Kita tetap turun ke bawah bersama masyarakat, walaupun itu tadi PDIP sedang dilanda angin ribut dampak kenaikan BBM," tuturnya.
PDIP sendiri masih sangat yakin mampu eksis di Palopo pada Pemilu 2024 mendatang.
Minimal mereka mampu mempertahankan tiga kursi dari total 25 kursi yang ada di DPRD Palopo.
"Minimal satu kursi satu dapil (dari tiga dapil), artinya kita selalu memakai standar terendah," tuturnya.
PDIP sendiri sudah membuka calon caleg untuk Pemilu 2024.
Alfri yang pada Pemilu sebelumnya bertarung di DPRD Sulsel kembali akan maju di DPRD Palopo.
"Saya pindah kelas, bukan turun kelas," tuturnya tertawa.
Tiga anggota DPRD Palopo juga dipastikan akan macaleg lagi.
Mereka adalah Jabir, Herman Wahidin, dan Angga Bantu.
"Penjaringan caleg sudah mulai karena harus rampung akhir bulan September ini," tutup Alfri Jamil. (*)