Inilah 4 Momen Penting Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri Bertemu
Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri atau SBY Mega belum membaik.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Hubungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum membaik.
Sudah menjadi rahasia umum hubungan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri kurang harmonis.
Usaha demi usaha beberapa elit partai dalam mempertemukan dan memperbaiki hubungan kedua mantan Presiden RI itu tidak pernah berhasil.
Namun, tahukah kamu jika Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri pernah beberapa kali bertemu.
Termasuk ketika Susilo Bambang Yudhoyono memimpin langsung upacara pemakaman Taufiq Kiemas, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (9/6/2013) silam.
Seusai pemakaman, Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa langsung ke istri Taufiq Kiemas, Megawati Soekarnoputri.

Mendiang Muhammad Taufiq Kiemas adalah negarawan sekaligus politikus ternama Indonesia.
“Bu Mega dan Pak SBY, kalau tidak salah hanya bertemu dalam momen penting,” kata salah satu politisi PDIP Sulsel, Minggu (18/9/2022).
Momen langka pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri berlanjut pada 2 Juli 2019 lalu.
Pertemuan istimewa juga terjadi pada hari Minggu dalam acara pemakaman istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hadir langsung dan bersalaman hangat dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri juga terjadi pada 2017 lalu.
Kala itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Partai Demokrat itu mengikuti upacara peringaatan HUT RI pada 17 Agustus 2017.
Megawati juga hadir dalam momen itu. Itulah kali pertama Megawati dan SBY reuni merayakan hari jadi Indonesia di Istana, sejak terakhir kali di tahun 2003.
Dalam momen tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri juga sempat bersalaman dan saling bertegur sapa.

Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri sebelumnya juga sempat bertemu pada 2010 silam.
Saat itu, Megawati sebagai tamu dalam acara jamuan makan malam kenegaraan yang diadakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tamu kenegaraan kala itu adalah Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama dan First Lady Michelle Obama.
Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri bertemu pada Selasa 9 November 2010.
Pasang Surut Hubungan Megawati dan SBY
Hubungan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengalami pasang surut selama lebih dari satu dekade.
Meski tak pernah diakui keduanya secara gamblang, namun publik membaca gelagat perseteruan antara dua petinggi partai politik itu.
Sejak jabatan Megawati di kursi RI-1 digantikan SBY, keduanya sangat jarang terlihat bersama.
Berawal dari Pemilihan Presiden
Kerenggangan hubungan keduanya bermula ketika SBY mencalonkan diri sebagai presiden di Pilpres 2004.
SBY menjabat sebagai Menteri Koordiantor Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati.
Ia mengemban jabatan itu sejak awal kabinet tersebut dibentuk Megawati dan Hamzah Haz, 10 Agustus 2001.
Kala itu, sejumlah elite PDI Perjuangan mempertanyakan keputusan Megawati yang menunjuk SBY sebagai menterinya.
Sebab, SBY dianggap terlibat dalam tragedi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kuda Tuli) yang memporak-porandakan Kantor DPP PDI (nama PDI-P di era Orde Baru).
Tak hanya itu, keberadaan SBY dalam kabinet juga dipersoalkan karena merupakan menantu Sarwo Edhie Wibowo yang dianggap bersebrangan dengan Presiden Soekarno di era Orde Lama.
“Namun sikap Megawati Soekarnoputri yang lebih mengedepankan rekonsiliasi nasional dan semangat persatuan lalu mengatakan ‘Saya mengangkat Pak SBY sebagai Menko Polkam bukan karena menantu Pak Sarwo Edhie’,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
“Saya mengangkat dia karena dia adalah TNI, Tentara Nasional Indonesia. Ada 'Indonesia' dalam TNI sehingga saya tidak melihat dia menantu siapa. Kapan bangsa Indonesia ini maju kalau hanya melihat masa lalu?” tutur Hasto menirukan ucapan Megawati.
Namun rupanya, SBY tak menuntaskan jabatannya sebagai Menko Polkam hingga akhir masa kerja Kabinet Gotong Royong.
Ia mundur pada 11 Maret 2004, sekitar sebulan sebelum Pilpres.
Kalla sebelumnya juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra) di Kabinet Gotong Royong Megawati.
Secara mengejutkan, pasangan SBY- Jusuf Kalla berhasil memenangkan pertarungan dengan meraup 39.838.184 atau 33,57 persen suara.
Diikuti Megawati-Hasyim Muzadi dengan 31.569.104 atau 26,61 persen suara.
Melalui Pilpres tersebut, Megawati mau tak mau merelakan kursi jabatannya untuk SBY. Namun, Megawati tak menyerah.
Ia kembali mencoba peruntungan di Pilpres 2009 bersama Prabowo Subianto.
Lagi-lagi, Megawati harus berhadapan dengan SBY. Kala itu SBY berpasangan dengan Boediono.
Namun, Megawati terpaksa kembali menelan pil pahit lantaran kalah telak dari SBY yang mendapatkan 73.874.562 atau 60,8 persen suara rakyat Indonesia.
Sementara, ia sendiri hanya mengantongi 32.548.105 atau 26,79 suara.
Dengan rekam jejak tersebut, hawa panas antara Megawati-SBY pun menguat, disinyalir karena persaingan keduanya memperebutkan kursi RI-1.
Eskalasi situasi antara Megawati-SBY begitu terasa selama 2005-2014. Buktinya, selama 10 tahun SBY menjabat sebagai presiden, tak sekalipun Megawati datang memenuhi undangan untuk hadir mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun kemerdekaan RI di Istana.
Padahal, undangan untuk para mantan presiden dan wakil presiden pasti dikirim setiap tahunnya. Biasanya, Megawati diwakilkan oleh suaminya Taufiq Kiemas dan putrinya yang kini menjabat sebagai Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Sementara, Ketua Umum PDI-P itu lebih memilih memimpin upacara di kantor DPP PDI-P di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Namun, setelah PDI Perjuangan berhasil mengantarkan Jokowi ke tampuk kekuasaan melalui Pilpres 2014, Megawati untuk pertama kalinya kembali ke Istana untuk merayakan HUT RI 2015.
Sebaliknya, sejak lengser, SBY tak memenuhi undangan upacara di Istana pada 2015 dan 2016.
Ketua Majelis Tinggi Partai Partai Demokrat itu baru kembali mengikuti upacara peringaatan HUT RI pada 17 Agustus 2017.
Megawati juga hadir dalam momen tersebut. Itulah kali pertama Megawati dan SBY reuni merayakan hari jadi Indonesia di Istana, sejak terakhir kali di tahun 2003.
Pada momen tersebut, Megawati dan SBY sempat bersalaman dan saling bertegur sapa.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita