Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasib Warga Korban Longsor, Ketua DPRD Enrekang Desak Pemkab Hadirkan Ahli Geologi

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, perlu dilakukan pengkajian yang komprehensif agar lokasi tersebut diketahui layak atau tidaknya dihuni.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Waode Nurmin
TribunEnrekang.com/Erlan Saputra
Ketua DPRD Enrekang, Idris Sadik meminta kepastian pemerintah terkait relokasi warga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (13/9/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten Enrekang akan berencana merelokasi warga yang terdampak bencana longsor.

Ketua DPRD Enrekang, Idris Sadik meminta agar pemerintah melibatkan Ahli Geologi untuk menangani soal kelayakan pemukiman penduduk.

Demikian dikatakan Idris Sadik saat kunjungi warga Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (13/9/2022).

"Kondisinya sekarang, mesti ada kebijakan dan keputusan yang tepat dalam rangka menanggulangi ini, karena area struktur tanah di desa ini (Labuku) tidak bisa digunakan atau dimanfaatkan lagi. Olehnya itu butuh ahli geologi untuk melihat menangani wilayah pemukiman warga," ungkapnya.

Politisi Partai Golkar ini menuturkan, perlu dilakukan pengkajian yang komprehensif agar lokasi tersebut diketahui layak atau tidaknya dihuni.

"Nah kalau lokasi itu tidak bisa memungkinkan untuk ditempati, maka data itu kita perlukan sehingga bisa direlokasi," pungkasnya.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Enrekang, Arsil Bagenda mengatakan bahwa pihaknya sementara ini prioritaskan membenahi akses jalanan, setelah itu dilakukan perelokasian.

"Kami fokuskan dulu pembukaan akses jalanan karena itu paling penting. Terkait relokasi atau pemindahan pemukiman warga, kami belum bisa mengambil keputusan sebab itu perlu didalami soal kelayakannya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bencana alam terjadi pada Kamis (31/8/2022) lalu, mengakibatkan puluhan kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.

Kondisi di desa tersebut sangat memprihatinkan lantaran sejumlah akses jalanan sulit ditempuh.

Selain itu, menyebabkan puluhan hektare sawah dan kebun warga menjadi korban bencana longsor.

Saat ini, warga masih berusaha memindahkan sejumlah perabotan rumah yang masih bisa diselamatkan.

Sejumlah anggota BPBD masih berada dilokasi membantu warga yang terdampak bencana.

Sementara, satu alat berat masih terus berupaya membuka ruas jalanan yang masih tertimbun tanah longsor.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved