Mahasiswa Tutup Jalan di Kota Palopo, Kemacetan Hingga ke Kabupaten Luwu
Massa dari Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat mendesak DPRD Palopo menolak kenaikan BBM subsidi dan keputusan menteri secara fraksi dan partai.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Waode Nurmin
TRIBUNPALOPO.COM, WARA SELATAN - Seratusan mahasiswa melakukan unjuk rasa di Jl Jenderal Sudirman, Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Selasa (13/9/2022) sore.
Mahasiswa dari berbagai lembaga internal dan eksternal kampus yang demo tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera).
Pendemo dalam aksi kali ini membawa sembilan tuntutan.
Pertama menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Tuntutan lain mendesak pemerintah dan aparat hukum memberantas mafia migas.
Menuntut penghapusan Keputusan Menteri Nomor 218 tahun 2022.
Mendesak agar irjan dan BPH migas dicopot.
Revisi Perpres Nomor 117 tahun 2021.
Meminta pemerintah menunda proyek startegis nasional.
Bangun industrialisasi nasional.
Mendesak DPRD Palopo menolak kenaikan BBM subsidi dan keputusan menteri secara fraksi dan partai.
Terakhir mengaktifkan satgas pengendalian inflasi dan pengawasan.
Jenderal lapangan aksi, Dekal, menyebut tuntutan mereka lahir dari keresahan masyarakat hari ini.
"Kami di sini untuk memperjuangkan kepetingan rakyat," katanya.
Pendemo dalam aksi ini menutup Jl Trans Sulawesi.
Mengakibatkan kemacetan panjang dari dua arah jalan.
Dari sisi selatan, tumpukan mobil mengular hingga ke Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu sepanjang kurang lebih tiga kilometer.
Begitupun dari arah Palopo, kemacetan panjang juga terjadi.
Mahasiswa menghentikan orasi dan membuka jalan menjelang magrib.
Mereka mengaku akan melanjutkan aksi malam ini.