Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Batalyon 120

Curhatan Kapolsek Tallo ke Kapolrestabes Makassar Bikin Iptu Faizal Dicopot, Bukan soal Batalyon 120

Curhatan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi kepada Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto bikin Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal dicopot.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase TribunTimur.com
Kolase: Sosok Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto saat ditemui beberapa waktu lalu (Istimewa) dan Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faisal saat ditemui di ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala, Makassar, Kamis (23/6/2022) siang (Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba) - Curhatan Kapolsek Tallo ke Kapolrestabes Makassar Bikin Iptu Faizal Dicopot, Bukan soal Batalyon 120 Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Curhatan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi kepada Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto bikin Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Faizal dicopot.

Ya, rupanya penggerebekan Markas Batalyon 120 Makassar bukan satu-satunya alasan Kombes Budi Haryanto mencopot Iptu Faizal.

Diketahui, belakangan ini beredar kabar Iptu Faizal dicopot setelah mengamankan 48 orang hasil penggerebekan jajaran Tim Patroli Perintis Presisi dan Thunder Polda Sulsel di Sekretariat atau Markas Batalyon 120 di Jl Korban 40.000 jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (11/9/2022) dini hari.

48 orang yang diamankan merupakan remaja belasan tahun hingga pemuda 20-an tahun, tiga diantaranya perempuan.

Dalam penggerebekan itu, turut diamankan 164 anak panah busur, sejumlah senjata tajam, dan botol bekas minuman keras (miras).

Pencopotan Iptu Faizal sebagai Kanit Reskrim ternyata tidak terlepas campur tangan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto ditemui di kawasan Fly Over Makassar, Senin (12/9/2022)
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto ditemui di kawasan Fly Over Makassar, Senin (12/9/2022) (TRIBUN-TIMUR.COM)

Keterlibatan perwira berpangkat kompol itu dibeberkan Kombes Pol Budi Haryanto.

Kepada Budi Haryanto, Kompol Badollahi mengungkap sudah lama mengeluhkan kinerja Iptu Faizal.

Lantas apa sebenarnya yang dikatakan Kompol Badollahi kepada Budi Haryanto?

Berikut fakta-fakta pencopotan Kanit Reskrim Iptu Faizal dan curhatan Kompol Badollahi:

1. Penggerebekan Markas Batlalyon 120 Salah Satu Alasan

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto tidak menampik pencopotan Iptu Faizal dari jabatan Kanit Reskrim Polsek Tallo, terkait penggerebekan Markas Batalyon 120.

"Ya, salah satunya (terkait penggerebekan Batalyon 120)," kata Kombes Pol Budi Haryanto di sela pemantauan unjuk rasa di kawasan Fly Over, Senin (12/9/2022) Siang.

2. Iptu Faizal Dianggap Tak Jalankan Restorative Justice

Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto dan Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal. Iptu Faizal langsung dicopot dari jabatannya oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto setelah markas Batalyon 120 Makassar digerebek.
Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto dan Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal. Iptu Faizal langsung dicopot dari jabatannya oleh Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto setelah markas Batalyon 120 Makassar digerebek. (Kolase Tribun-timur.com)

Alasan lain Kombe s Pol Budi Haryanto mencopot Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal, karena dianggap tidak menjalankan langkah restorative justice.

Menurut Budi, upaya restorative justice itu tidak dijalankan secara maksimal oleh Iptu Faizal saat menjabat Kanit Reskrim Polsek Tallo.

"Kita ini punya wadah, yaitu restorative justice, diatur dalam peraturan polisi Nomor 8 tahun 2021," ujar Budi.

"Bagaimana masyarakat bermasalah dengan hukum, ketika para pihak mencabut perkaranya, bisa berdamai di situ, kita bisa melakukan langkah atau dalam hal ini membantu masyarakat," terangnya.

Namun, kata dia, upaya restorative justice itu tidak dimaksimalkan Iptu Faizal hingga harus dicopot.

"Faktanya adalah, Kanit serse (Iptu faizal) ini tidak melakukan dan ini sudah lama dikeluhkan kapolsek (Kompol Badollahi) terhadap saya,' ungkap Budi.

3. Iptu Faizal Tak Segera ke TKP

Puncaknya lanjut Budi, terjadi pada penggerebekan markas Batalyion 120, Minggu kemarin.

"Harusnya, kanit serse itu seketika menerima laporan  segera datang ke TKP untuk mengecek kebenaran peristiwa tersebut, tapi faktanya dia tidak melakukan," ucapnya.

Akibatnya, kata Budi berita terkait penggerebekan Batalyon 120 viral di media sosial.

4. Curhatan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi

Pencopotan Iptu Faizal sebagai Kanit Reskrim ternyata tidak terlepas campur tangan Kapolsek Tallo Kompol Badollahi.

Keterlibatan perwira berpangkat kompol itu dibeberkan Kombes Pol Budi Haryanto.

Menurut Budi, pencopotan Iptu Faizal tidak terlepas dari laporan atau bisikan Kompol Badollahi ke dirinya.

Laporan itu sekaitan penerapan langkah restorative justice yang dianggap tidak diterapkan secara baik.

"Kanit serse (Iptu faizal) ini tidak melakukan itu (langkah restorative justice) dan ini sudah lama dikeluhkan kapolsek (Kompol Badollahi) terhadap saya,' ungkap Budi.

Selain itu, dampak pemberitaan yang viral membuat Kapolsek Kompol Badollahi mengusulkan pergantian Kanit Reskrim yang sebelumnya dijabat Iptu Faizal.

"Maka dari itu, supaya berita ini bisa diluruskan sesuai dengan fakta, kami minta pengganti (Iptu faizal), itupun saran dari kapolsek, mana yang kira-kira mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik di Polsek Tallo," bebernya.

5. Pencopotan Iptu Faizal

Diberitakan Tribun-Timur.com sebelumnya, kabar pencopotan diperoleh Iptu Faizal dari Kapolsek Tallo.

"Iya, saya tadi dapat kabar pencopotan dari kapolsek. Kata kapolsek, dia ditelepon langsung sama kapolrestabes," kata Iptu Faizal, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Minggu sore.

Alasan pencopotan dirinya sebagai Kanit Reskrim, berhubungan dengan penangkapan pemuda di sekretariat Batalyon 120.

Pasalnya, pasca penangkapan, Faizal diminta langsung oleh kapolrestabes untuk melepaskan 48 orang tersebut paling lambat pagi hari (Minggu).

"Saya memang ditelepon (diminta) untuk melepas (yang ditangkap) pagi-pagi, sama kapolrestabes. Tapi itu perintah lisan saja. Jadi saya takut juga lakukan (melepas) karena pertanggung jawabannya nanti," ujarnya.

6. Iptu Faizal: "Saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar"

Selain kabar pencopotan dirinya, mengaku diminta untuk datang ke Mapolrestabes Makassar menemui pimpinan.

"Besok (Senin) saya disuruh datang ke Polrestabes. Tapi mulai hari ini saya sebenarnya sudah disuruh pakai pakaian dinas," jelasnya.

Faizal mengatakan, langkah yang ia lakukan sudah tepat.

Pasalnya, saat kejadian penangkapan, hanya dua orang petugas yang berada di kantor.

Apalagi, katanya, ia banyak mendapat kabar miring terkait kelompok Batalyon 120 dari warga sekitar.

"Tidak apa-apa kalau saya mau dicopot, saya rasa yang saya lakukan ini sudah benar. Sudah banyak laporan dari warga soal Batalyon, coba tanya sendiri. Warga sudah tidak respect lagi," tutupnya.

Setelah mendengar kabar pencopotannya sebagai Kanit Reskrim, langsung mengemas barangnya di ruang kerjanya di Polsek Tallo.

"Sekarang sudah saya ambil semua barang-barang di kantor," tutupnya.

7. Warga Sekitar Markas Batalyon 120 Resah

Keberadaan puluhan pemuda di sekretariat Batalyon 120 disebut membuat warga sekitar resah.

Pengakuan itu diungkapkan seorang pria yang diduga kepala RT setempat.

Dalam potongan video penggerebekan yang diperoleh, pria itu mengaku resah dengan kehadiran puluhan remaja dan pemuda di Sekretariat Batalyon 120 itu.

Bahkan dikatakan, keberadaan mereka sudah sangat menggangu ketenteraman warga sekitar sekretariat.

"Kami juga merasa bagaimana di, iya resah di sini," ucapnya.

"Sudah sering mengganggu?" Tanya polisi.

"Bukan sering iya, tiap hari betul (mengganggu)," ucapnya lagi ke polisi.

8. Tentang Batalyon 120 Makassar

Organisasi Batalyon 120 dikabarkan terbentuk atas inisiasi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Kabar itu dikuatkan saat pembentukan atau launching yang berlangsung di Lapangan Karebosi pada Senin (14/3/2022) malam.

Dalam peluncuran itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto hadir bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

Tidak hanya itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana juga hadir dalam launching itu.

Saat Sekretariat Batalyon 120 itu diresmikan, pada 22 Juli lalu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto, juga hadir.

Tujuan Batalyon 120 dibentuk kata Komandan Batalyon 120 Izhald, untuk menekan angka kriminal jalanan di Kota Makassar.

"Tujuan dibentuknya Batalyon agar dapat merangkul mereka supaya tidak melakukan kejahatan lagi," kata dia.

"Kami mulai melebarkan sayap, karena per hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluh akan geng motor," sambungnya.

Sejauh ini lanjut Izhald sudah terdapat sembilan ketua geng motor yang direkrut sebagai anggota Batalyon 120.

"Jadi ada sembilan ketua geng motor yang sudah kami rekrut. Misalnya geng bodrex dan geng terobos itu sudah kita rekrut," jelas Izhald.

"Itulah yang kami lakukan sehingga ada banyak anak-anak di sini, dari Gowa dan Maros. Cuman belakangan ini masih ramai lagi karena masih ada kabupaten tetangga yang datang masuk pergi ke kota Makassar," tuturnya. (Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba/ Muh. Sauki Maulana)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved