Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mentan SYL Orasi Ilmiah di Dies Natalis Unhas ke-66, Bahas Kekuatan Nalar dan Gengsi Kultural

Mantan Gubernur Sulsel itu memaparkan, salah satu tanggungjawab utama Unhas adalah membangun dan menetaskan bibit dan benih nalar yang paripurna.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Waode Nurmin
Tribun-Timur.com/RUDI SALAM
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membawakan orasi ilmiah saat acara Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) ke-66 di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (10/9/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) membawakan orasi ilmiah di acara Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) ke-66.

Acara tersebut berlangsung di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu (10/9/2022).

Mentan Syahrul membawa orasi dengan judul “Menjaga Kekuatan Nalar dan Gengsi Kultural, Mewujudkan Unhas di KTI Menjadi Pilar Menuju Indonesia Maju, Mandiri dan Modern di Tengah Krisis Global”.

Mentan mengatakan, judul ini dipilih dengan dua alasan.

Pertama, karena ia percaya bahwa di dunia kampus, khususnya pada Unhas, nalar adalah basis kekuatannya.

“Kalau kampus tidak lagi memiliki kekuatan bernalar, maka siapa lagi pilar yang diharapkan menjaga kekuatan nalar itu,” kata Syahrul.

Alasan kedua, karena dirinya percaya bahwa masyarakat Sulsel yang merupakan lingkungan terdekat dari Unhas, memiliki sistem nilai dan norma atau karakter budaya yang menjadikannya disegani oleh suku bangsa lain di Indonesia, bahkan di dunia.

“Saya berpandangan bahwa di tengah tantangan bangsa yang sangat berat pada masa depan, Unhas seyogianya tampil untuk membangkitkan dan membahanakan kekuatan nalar dan gengsi kultural,” katanya.

“Itu sebagai landasan atau pilar untuk menuju Indonesia maju, mandiri dan modern terutama menjawab berbagai tantangan global yang sedang mengalami turbulensi,” sambung Syahrul.

Mantan Gubernur Sulsel itu memaparkan, salah satu tanggungjawab utama Unhas adalah membangun dan menetaskan bibit dan benih nalar yang paripurna.

Dan nalar yang paripurna itu, kata dia, adalah nalar yang hadir dari hati yang selalu bersih dan memiliki idealisme yang kuat dan mendasar.

Olehnya, ia meminta Perguruan Tinggi harus menjadi ‘driver’ yang menumbuhkan visi dan misi sosial yang bisa dijadikan sebagai pendasaran kehidupan sosial.

“Untuk menciptakan visi dan misi yang paripurna, kita tidak boleh saling membohongi kata hatimu, jangan bohongi nalarmu. Kalau kita saling membohongi nalar, kalau kita membiasakan diri membohongi nurani kita, maka kita tidak berada dalam dunia akademia yang utuh,” paparnya.

Ketua IKA Fakultas Hukum Unhas itu juga menjelaskan, bahwa Unhas harus memiliki Character of Knowledge, Integrity, Morality, vision, affiliation, collaboration, dan kesadaran emosional yang berbasis pada kepentingan bangsa dan negara.

Prinsip-prinsip ini, lanjut dia, bisa menjadi pendekatan yang sangat intelek dan cendekia, yang bisa membawa pada posisi mewakili kebanggaan, gengsi, derajat dan harga diri kebudayaan Bugis-Makassar.

Oleh karena itu, dirinya berharap Unhas, tidak boleh ternoda oleh cara-cara yang pragmatis dan transaksional untuk kepentingan jangka pendek.

“Unhas harus menjadi bodyguard untuk mengembalikan harkat, martabat dan gengsi manusia Indonesia, dan menjadi aktor utama dalam membentuk peradaban manusia yang berkeadaban,” harap Syahrul.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved