Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Lawan Persebaya, Pengamat Minta Mental Skuad PSM Jangan Kendor

PSM sekarang berada di peringkat empat klasemen dengan 17 poin. Hasil belum pernah kalah di Liga.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar. - PSM Makassar bertemu Persebaya Surabaya pada pekan kesembilan Liga 1 2022-2023. Duel klasik ini berlangsung di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/9/2022) pukul 21.00 Wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar bertemu Persebaya Surabaya pada pekan kesembilan Liga 1 2022-2023.

Duel klasik ini berlangsung di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/9/2022) pukul 21.00 Wita.

PSM sekarang berada di peringkat empat klasemen dengan 17 poin. Hasil belum pernah kalah di Liga.

Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar menilai, karakter PSM sangat kuat sekarang. Gaya bermainnya sangat bagus, bagaimana bertahan, menyerang dan transisinya.

"PSM secara gaya main, bentuk pertahanan, menyerang dan transisi sangat bagus, terutama karakternya," katanya melalui telepon, Kamis (8/9/2022).

Dia menambahkan, sejak jadi markas PSM, Stadion BJ Habibie menjadi stadion neraka bagi tim tamu. Mereka sulit untuk meraih kemenangan.

Makanya, jika PSM konsisten pertahankan tren ini bukan tidak mungkin skuad Laskar Pinisi bisa mengakhiri musim sebagai juara.

"PSM bisa berada di posisi paling atas klasemen di akhir musim," ujarnya.

Meski demikian, pelatih yang bawa PSM juara 1999-2000 ini  meminta PSM tak jumawa lawan Persebaya. Mental bermain perlu dijaga, jangan sampai kendur.

Terbukti ketika lawan Persik Kediri yang diperkirakan akan menang banyak, karena Macan Putih berada di dasar klasemen, tapi justru bermain imbang tanpa gol.

"Harus dijaga agar mental jangan turun," imbau Syamsuddin Umar.

Dia juga menyarankan, ketika lawan sudah tahu kekuatan dan kelebihan PSM, maka perlu dilakukan perubahan strategi.

Pelatih PSM, Bernardo Tavares harus jeli melihat situasi seperti ini.

"Kalau bentuk dan strategi sudah diketahui lawan, perlu berubah lagi," ujarnya.

Di tangan Tavares, Syamsuddin Umar melihat karakter permainan PSM yang sempat hilang telah kembali. Tavares pun punya karakter dan berani memainkan pemain muda.

"Saya suka karakter pelatih. Jadi PSM  itu yang selama ini kehilangan karakter diimpikan, dengan pelatih ini kelihatan. Bisa keras, tapi jangan kasar," katanya.

Berkaca dari lawan Persik banyak pemain memperoleh kartu, sehingga Syamsuddin Umar meminta PSM mengatur ritme permainannya.

Kapan harus keras, kapan bermain cepat dan kapan bermain dengan seni. Sebab, PSM memiliki ini.

"Kalau tidak diatur bisa kasar, bisa monoton. Namun, sejauh ini masih bagus," sebut mantan asisten pelatih Timnas Indonesia ini.

Redam Taktik Aji Santoso dengan Pressing Ketat

Persebaya memainkan permainan penguasaan bola. Di tangan Aji Santoso, Bajul Ijo bermain umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki.

Menurut Syamsuddin Umar, ini harus diantisipasi oleh PSM. Apa lagi, Aji Santoso kenal betul karakter dan budaya Sulsel.

Pria kelahiran Malang ini menjadi bagian PSM menjuarai Liga Indonesia 1999-2000.

"Aji Santoso gaya mainnya berseni  dari kaki ke kaki. Dia juga tahu karakter dan budaya sepak bola Sulsel.
Ini harus diantisipasi dengan pressing ketat," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved