Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Cerita Zulkifli Syukur Bersumpah Tak Akan Bela PSM Makassar karena Diusir Toni Ho

Beberapa klub besar yang pernah dibela Zulkifli Syukur yakni PSM Makassar, Arema FC hingga Persib Bandung.

Editor: Alfian
Youtube/Sport77 Official
Legenda PSM Makassar Zulkifli Syukur saat diinterview di channel youtube Sport77 Official 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan pemain dan legenda hidup PSM Makassar Zulkifli Syukur mengungkapkan dirinya pernah bersumpah tak akan membela skuad Juku Eja.

Bagi Zulkifli Syukur ada momen menyakitkan yang ia terima kala masih berusia muda hingga dirinya merasa enggan membela PSM Makassar yang merupakan tim kota kelahirannya.

Nama Zulkifli Syukur tentunya tidaklah asing bagi penggemar sepakbola Tanah Air termasuk para suporter PSM Makassar.

Sebab dalam kariernya sebagai pesepakbola profesional Zulkifli Syukur sudah malang melintang membela sejumlah klub beserta hingga sukses menjadi salah satu punggawa Timnas Indonesia.

Beberapa klub besar yang pernah dibela Zulkifli Syukur yakni PSM Makassar, Arema FC hingga Persib Bandung.

Bahkan saat berseragam Arema FC Zulkifli Syukur mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia yang saat itu bernama Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

Sementara di PSM Makassar Zulkifli Syukur ikut berkontribusi mempersembahkan gelar juara Piala Indonesia 2018/2019.

Namun sebelum sukses sebagai pemain profesional, Zulkifli Syukur pernah merasakan tertatih-tatih sebagai pemain muda atau junior.

Pemain kelahiran 3 Mei 1984 ini bercerita bahwa sebenarnya ia memulai kariernya di PSM Makassar.

Pada saat itu Zulkifli Syukur bergabung dengan tim junior PSM Makassar U-18.

"Banyak orang tidak tahu bahwa saya memulai karier juniornya di PSM, dulu itu masih ada yang dibilang PSM U-18," ucapnya dikutip dari channel youtube Sport77 Official.

Setelah gabung PSM Makassar U-18 Zulkifli Syukur kemudian dipanggil memperkuat tim senior

"Saya itu tiga kali berturut-turut ikut PSM U-18 dan dari situ saya kepanggil tuh. Dulu belum ada yang namanya Akademi belum ada EPA dulu itu namanya PSM penyanggah istilahnya PSM cadangannya nih dari situlah yang akan naik ke senior," ungkapnya.

Zulkifli Syukur termasuk pemain termuda yang promosi ke tim senior PSM Makassar kala itu.

"Saya itu dua tahun berturut-turut naik di senior, saya pemain termudalah saat itu saya usia 17 tahun tapi belum punya menit bermain, masih maganglah istilahnya," paparnya.

Hanya saja, satu momen yang membuat dirinya tak memilih bertahan di tim PSM Makassar senior.

"Singkat cerita di tahun pertama saya ikut nih satu musim dan di tahun kedua saya pernah dipanggil sama senior, jadi messnya yang senior kan di hotel jadi yang pemain magang ditempatkan di rumah salah satu manajemen."

"Pada saat mau pertandingan besok, saya dipanggil sama tim senior sudah ke sini temani saya di sini tidur, saya ke sana lah."

"Pada saat jam 10 malam dulu kan kamar dicek sama pelatih kebetulah pelatihnya itu hari Pak Toni Ho, pas dicek kamarnya saya kedapatan loh kok kamu ada di sini,"

"Saya bilang saya dipanggil sama senior untuk temani tapi dia bilang tidak-tidak kamu pulang."

"Dari situ saya bersumpah bilang saya akan keluar dari tim ini, saya akan buktikan saya akan berhasil tanpa harus memulai berkarier dari sini."

"Alhamdulillah, mungkin seperti kata orang tua doa orang yang teraniaya itu dikabulkan yah alhamudillah," tutup Zulkifli Syukur.

Setelah tak lagi membela PSM Makassar, Zulkifli Syukur akhirnya direkrut Persim Maros pada tahun 2005 yang bermain di Divisi I (saat ini Liga 2).

Zulkifli Syukur Usung 'Ewako' Filosofi Kepelatihan

Mantan pemain PSM Makassar, Zulkifli Syukur telah mengantongi lisensi kepelatihan A AFC.

Pria 37 tahun ini resmi mendapatkan lisensi kepelatihan A AFC pada Sabtu (3/9/2022).

Zulkifli usung filosofi dan karakter Ewako untuk dapatkan lisensi kepelatihan A AFC.

Dia menjelaskan, filosofi dan karakter Ewako ini menggambarkan dengan karakter Makassar.

Baca juga: Bernardo Tavares Marah Besar Daftar Pemain yang Diboyong Away Bocor, Dirut PSM Makassar Bertindak!

Baca juga: Profil Mufli Hidayat Striker Asal Watampone yang Dipanggil PSM Makassar Pengganti Everton Nascimento

Bermain agresif keras dan cepat. Menurutnya, karakter sangat penting dalam membangun tim, selain teknik dan taktik.

"Lebih ke karakter bermain dan efektivitas dalam taktik. Itu bagian dari diri saya yang ingin selalu tampil totalitas dan agresif, keras dan cepat. Ini akan saya tanamkan nantinya," jelasnya Minggu (4/9/2022).

Dengan lisensi A AFC ini, Zulkifli sudah bisa menjadi pelatih kepala di Liga 2 atau asisten pelatih Liga 1.

Ke depan, mantan punggawa Timnas Indonesia ini berharap bisa melatih klub.

Soal sudah adanya tawaran untuk jadi pelatih, Zulkifli masih enggan membeberkan.

"Rencananya tentu ingin melatih. Nantilah kalau sudah pasti semuanya," ucapnya.

Nama Zulkifli Syukur mulai mencuat ke publik di tahun 2008 ketika bergabung bersama Arema.

Tiga tahun berkostum tim Singa Edan, ia persembahkan juara Liga.

Penampilannya yang apik membuat, pria kelahiran Maros ini menjadi langganan Timnas Indonesia.

Ia menjadi bagian dari Timnas Indonesia sebagai runner up Piala AFF 2010.

Pemain berposisi bek sayap kanan ini dikenal tangguh. Dia mampu bertahan dan menyerang dengan.

Permainan tenang dan crossing yang baik menjadi dimiliki oleh Zulkifli.

Pasca hengkang dari Arema, Zulkifli melanglangbuana dengan klub Liga 1.

Ia pernah perkuat Persib Bandung, Mitra Kukar dan Borneo FC. Pada tahun 2017 ia memutuskan kembali ke Makassar, membela PSM.

Zulkifli memperkuat PSM selama lima musim dan menjadi bagian PSM juara Piala Indonesia 2019.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya dari Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved