PSM Makassar
Cerita Zulkifli Syukur Bersumpah Tak Akan Bela PSM Makassar karena Diusir Toni Ho
Beberapa klub besar yang pernah dibela Zulkifli Syukur yakni PSM Makassar, Arema FC hingga Persib Bandung.
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan pemain dan legenda hidup PSM Makassar Zulkifli Syukur mengungkapkan dirinya pernah bersumpah tak akan membela skuad Juku Eja.
Bagi Zulkifli Syukur ada momen menyakitkan yang ia terima kala masih berusia muda hingga dirinya merasa enggan membela PSM Makassar yang merupakan tim kota kelahirannya.
Nama Zulkifli Syukur tentunya tidaklah asing bagi penggemar sepakbola Tanah Air termasuk para suporter PSM Makassar.
Sebab dalam kariernya sebagai pesepakbola profesional Zulkifli Syukur sudah malang melintang membela sejumlah klub beserta hingga sukses menjadi salah satu punggawa Timnas Indonesia.
Beberapa klub besar yang pernah dibela Zulkifli Syukur yakni PSM Makassar, Arema FC hingga Persib Bandung.
Bahkan saat berseragam Arema FC Zulkifli Syukur mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia yang saat itu bernama Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.
Sementara di PSM Makassar Zulkifli Syukur ikut berkontribusi mempersembahkan gelar juara Piala Indonesia 2018/2019.
Namun sebelum sukses sebagai pemain profesional, Zulkifli Syukur pernah merasakan tertatih-tatih sebagai pemain muda atau junior.
Pemain kelahiran 3 Mei 1984 ini bercerita bahwa sebenarnya ia memulai kariernya di PSM Makassar.
Pada saat itu Zulkifli Syukur bergabung dengan tim junior PSM Makassar U-18.
"Banyak orang tidak tahu bahwa saya memulai karier juniornya di PSM, dulu itu masih ada yang dibilang PSM U-18," ucapnya dikutip dari channel youtube Sport77 Official.
Setelah gabung PSM Makassar U-18 Zulkifli Syukur kemudian dipanggil memperkuat tim senior
"Saya itu tiga kali berturut-turut ikut PSM U-18 dan dari situ saya kepanggil tuh. Dulu belum ada yang namanya Akademi belum ada EPA dulu itu namanya PSM penyanggah istilahnya PSM cadangannya nih dari situlah yang akan naik ke senior," ungkapnya.
Zulkifli Syukur termasuk pemain termuda yang promosi ke tim senior PSM Makassar kala itu.
"Saya itu dua tahun berturut-turut naik di senior, saya pemain termudalah saat itu saya usia 17 tahun tapi belum punya menit bermain, masih maganglah istilahnya," paparnya.