Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Cara Kerja Lie Detector yang Dipakai Periksa Tersangka Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Pasti Alami Ini

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, tiga tersangka yang diperiksa soal kasus Brigadir J menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Editor: Ansar
Kolase TribunTimur.com/sipse.com
Kolase Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi- ilustrasi alat pendeteksi kebohongan. Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, tiga tersangka yang diperiksa soal kasus Brigadir J menggunakan alat pendeteksi kebohongan. 

"Rencananya seperti itu (Ferdy Sambo diperiksa dengan lie detector besok)," ucapnya.

Mengenal Lie Detector

Dikutip dari How Stuff Works, lie detector atau uji poligraf adalah instrumen yang memantau reaksi fisiologis seseorang

Meski demikian, alat itu tidak mendeteksi kebohongan, melainkan apakah perilaku menipu sedang ditampilkan.

Lie detector pada dasarnya merupakan gabungan dari alat kesehatan yang digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi pada tubuh

Saat seseorang ditanyai tentang peristiwa atau kejadian tertentu, pemeriksa melihat bagaimana detak jantung, tekanan darah, laju pernapasan, dan aktivitas elektrodermal (keringat, dalam hal ini jari-jari) orang tersebut berubah dibandingkan dengan tingkat normal.

Karena itu, ketika seseorang melakukan tes polograf, empat hingga enam sensor akan dipasang di tubuhnya.

Fluktuasi mungkin menunjukkan bahwa orang tersebut menipu, tetapi hal itu akan ditafsirkan kembali oleh pemeriksa.

Uji poligraf paling sering dikaitkan dengan investigasi kriminal, tetapi beberapa pengusaha sektor swasta juga meminta calon pekerjanya untuk menjalani tes poligraf.

Cara kerja tes poligraf

Tangkapan layar Progam dari Rumah yang tayang di TVRI
Tangkapan layar Progam dari Rumah yang tayang di TVRI pada Senin, 20 Juli 2020 dengan membahas materi Berbohong untuk SMA.(Sains Bro)

Ketika tes poligraf dimulai, penanya mengajukan tiga atau empat pertanyaan sederhana untuk menetapkan norma bagi sinyal orang tersebut.

Kemudian pertanyaan-pertanyaan nyata yang diuji oleh poligraf ditanyakan. Sepanjang pertanyaan, semua sinyal orang tersebut direkam pada kertas bergerak.

Baik selama dan setelah tes, pemeriksa poligraf dapat melihat grafik dan apakah tanda-tanda vital berubah secara signifikan pada salah satu pertanyaan.

Secara umum, perubahan yang signifikan (seperti detak jantung yang lebih cepat, tekanan darah yang lebih tinggi, peningkatan keringat) menunjukkan bahwa orang tersebut berbohong.

Ketika pemeriksa terlatih menggunakan poligraf, ia dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi tinggi.

Namun, karena interpretasi pemeriksa bersifat subjektif dan setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap kebohongan, tes poligraf tidak sempurna dan dapat dikelabui.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Lima Tersangka Pembunuh Brigadir Yosua Diperiksa Pakai Alat Pendeteksi Kebohongan, Satu ART Juga

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved