Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

PSM Harus Redam Tiki-taka Persebaya dengan Pressing Ketat

Pengamat sepak bola Budiardjo Thalib mengatakan PSM tak boleh terpancing dengan gaya bermain Tiki-taka Persebaya.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/KASWADI
Pemain PSM Yakob Sayuri saat berduel dengan pemain Persebaya Reva Adi Utama di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (14/1/2022) malam. Pengamat sepak bola Budiardjo Thalib mengatakan PSM tak boleh terpancing dengan gaya bermain Persebaya. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Duel klasik PSM Makassar lawan Persebaya bakal terhelat pada pekan kesembilan Liga 1 2022-2023.

PSM akan menjamu Persebaya di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/9/2022) pukul 21.00 Wita.

Rivalitas Laskar Pinisi dan Bajul Ijo sudah mendarah daging sejak era perserikatan.

Makanya, setiap kedua kesebelasan bertemu, selalu menyajikan permainan seru.

Duel pelatih dengan ciri khas permainan berbeda mewarnai laga ini. 

Pelatih PSM Bernardo Tavares dengan gaya gegenpressing.  

Ketika timnya kehilangan bola, para pemain akan akan bereaksi menutup ruang lawan untuk melakukan serangan atau penguasaan bola.

Di tangan pelatih asal Portugal ini, Wiljan Pluim cs bermain lebih efektif. Tidak terlalu larut dalam penguasaan bola.

Cukup satu dua kali sentuhan, bola sudah berada di garis pertahanan lawan.

PSM selalu kalah dalam penguasaan bola, tapi secara serangan Laskar Pinisi lebih efektif.

Dilihat dari tiga pertandingan terakhir, penguasaan bola PSM tidak pernah mencapai 50 persen. Namun, selalu unggul dalam jumlah tembakan dilepaskan.

Lawan Persik penguasaan bola PSM 38 persen berbanding 62 persen.

Tembakan dilepaskan sebanyak 11 kali, empat on target. Persik lepaskan sembilan tembakan dan dua on target.

Saat menang 5-1 lawan Persib Bandung, penguasaan bola PSM 39 persen berbanding 61 persen dicatatkan Persib.

Namun, soal serangan PSM kembali unggul, 14 tembakan dilepaskan, 9 on target. Sedangkan Persib hanya lepaskan 10 tembakan, 2 on target.

Begitu pun ketika menang 1-0 lawan Arema FC. Penguasaan bola PSM 47 persen berbanding 53 persen Arema FC. Tembakan dilepaskan sebanyak 15, empat on target. Arema FC lepaskan empat tembakan dan tidak ada on target.

Terbukti hingga sekarang penyerangan dan pertahanan PSM sangat kuat. Mencetak 13 gol dan hanya kebobolan empat gol.

Sementara Pelatih Persebaya, Aji Santoso bermain ala tiki-taka, permainan pendek dari kaki ke kaki dengan penguasaan bola tinggi.

Tiga pertandingan terakhir Persebaya di liga, dua diantaranya memiliki penguasaan bola tinggi. Namun, efektivitas serangan masih lemah.

Saat takluk 1-0 dari Bali United, penguasaan bola Persebaya 55 persen berbanding 45 persen. Total tembakan dilepaskan 17 kali, tiga tepat sasaran, sedangkan Bali United 12 tembakan, lima tepat sasaran.

Ketika menang 1-0 lawan PSS, Persebaya kalah penguasaan bola 38 persen berbanding 62 persen. Soal serangan Marcelino cs juga kalah, 21 total tembakan berbanding enam.

Penguasaan bola tinggi dicatatkan Persebaya saat menang 1-0 dari PSIS Semarang, 67 persen berbanding 33 persen. 

Unggul serangan 23 tembakan, 12 on target, berbanding sembilan tembakan PSIS, tiga on target.

Pengamat sepak bola Budiardjo Thalib mengatakan PSM tak boleh terpancing dengan gaya bermain Persebaya.

PSM harus meredam gaya permainan kaki ke kaki dengan pressing ketat.

"Ciri khas Aji Santoso dengan main dari kaki ke kaki, harus di pressing ketat. Jangan biarka tiki taka ala Aji Santoso berjalan dengan baik," katanya melalui telepon, Senin (5/9/2022).

Namun, eks pelatih Persik ini mewanti-wanti punggawa PSM agar tidak melanggar saat menerapkan pressing. Pemain harus bertanggung jawab atas posisinya.

"Jangan melakukan pressing yang bisa berbuah pelanggaran," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved