Tribun Makassar
Rayakan Usia 22 Tahun, PMII Metro Makassar Siapkan Kader Adaptasi Era 4.0
PMII Metro Makassar selama ini menjalankan sistem kaderisasi kultural yang berorientasi pada pembinaan dan pengembangan SDM.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Metro Makassar merayakan hari lahir di Aula SMAN 5 Makassar, Jl Taman Makam Pahlawan, Jumat (2/9/2022) malam.
Tepat 17 Agustus Lalu, PMII Metro Makassar genap berusia ke 22 tahun.
Malam hari ini, perayaan hari lahir pun digelar secara meriah.
Seluruh anggota dari setiap komisariat hadir memeriahkan acara.
Ketua Umum PMII Metro Makassar Muhibuddin menyebut perayaan ini mengangkat konsep budaya nusantara
"Kita menampilkan konsep keragaman kultur nusantara dengan banyak penampilan termasuk tari-tarian asal timur Indonesia dan akustik," ujar Muhibuddin.
Perayaan ini mengusung tema "Meneguhkan Mandat Ideologi, Merawat Tradisi dan Komitmen Keindonesiaan"
Acara dimulai dengan penampilan marawis oleh kader PMII.
Setelahnya, ada penampilan tari tradisional diiringi musik.
Muhibuddin menjelaskan, PMII Metro Makassar selama ini menjalankan sistem kaderisasi kultural yang berorientasi pada pembinaan dan pengembangan SDM.
Peningkatan kapasitas kader dimulai dari ruang-ruang diskusi, pelatihan hingga riset
"Selama 22 tahun berdiri PMII Metro Makassar memilih berada dijalur kultural menggerakkan kaderisasi nasional dan regional. Ada banyak sistem kaderisasi berpusat pembinaan dan pengembangan SDM, orientasinya menyiapkan SDM kita punya daya saing dan menguasai ruang strategis," jelas Muhibuddin
"Selayaknya mahasiswa kita selalu mengandalkan diskusi, pelatihan dan riset," sambungnya.
Ia pun berharap kader PMII di usia 22 tahun bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman ke era digitalisasi
"Harapannya, semoga kader PMII Metro Makassar punya daya saing. Kita berada di fase 4.0 dan dunia digital. Kita upayakan kader memiliki daya tarung digital setelah melewati dunia kampus agar bisa berkontribusi bagi bangsa," tutup Muhibuddin.