Headline Tribun Timur
Menkeu Sosialisasi Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Makassar: Kami Masih Kaji Dulu!
Mahasiswa Makassar masih sibuk mengkaji dampak kenaikan dari kebijakan pemerintah jika memutuskan harga BBM naik.
Menurut Mulyani, anggaran besar yang disediakan pemerintah sebagian besarnya justru dinikmati oleh orang mampu.
Misalnya saja, Solar yang dinikmati oleh 95 persen rumah tangga mampu, sedangkan Pertalite dinikmati oleh 80 persen orang kaya.
“Jangan lupa angka mendekati Rp 700 triliun itu, Solar hanya 5 persen dinikmati (rakyat) miskin. Artinya, angka ini lebih dinikmati kelompok mampu. Pertalite hanya 20 persen dinikmati orang miskin,” kata Mulyadi.
BBM Pertalite dikabarkan akan naik dari harga Rp 7.650 per liter liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Kadin Sulsel
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan (Sulsel) menolak kenaikan harga BBM.
Ketua Kadin Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan, daya beli masyarakat belum membaik akibat pandemi covid-19.
Oleh karena itu, rencana kenaikan BBM ini diyakini semakin menekankan daya beli masyarakat.
“Kalau kenaikan BBM terjadi otomatis akan mempengaruhi harga bahan pokok,” Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel itu, kemarin.
Andi Iwan Darmawan menuturkan, jika BBM naik, sektor Industri, perhubungan dan transportasi pasti akan sangat merasakan dampaknya.
Selain itu, kata dia, dampaknya jug akan akan terasa ke perhotelan khususnya hunian hotel.
“Saat ini saja dengan tingginya harga tiket pesawat membuat tingkat hunian hotel anjlok,” tuturnya.
Olehnya, ia meminta pemerintah untuk menunda menaikkan harga BBM.
“Kami sarankan pemerintah agar mempertimbangkan dulu untuk menetapkan kenaikan BBM sampai kondisi ekonomi benar-benar pulih,” harapnya.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua Kadin Sulsel, Makmur Mingko.