Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Menkeu Sosialisasi Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Makassar: Kami Masih Kaji Dulu!

Mahasiswa Makassar masih sibuk mengkaji dampak kenaikan dari kebijakan pemerintah jika memutuskan harga BBM naik.

Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Gerakan Rakyat dan Mahasiswa Indonesia (Gerak Misi) saat unjuk rasa Jl Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa- Jl Sultan Alauddin Makassar Jumat (8/7/2022) lalu. Mereka berencana kembali menggelar aksi menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah di depan mata. Sejumlah menteri sudah sosialisasi kemungkinan 'terburuk' ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berusaha meyakinkan Banggar DPR akan pentingnya segera menaikkan harga BBM. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi sinyal kemungkinan harga BBM naik per 31 Agustus 2022 ini.

Pemerintah sudah pada simpulan kajian, harga BBM harus segera naik untuk mencegah lonjakan anggaran subsidi energi.

Sementara mahasiswa Makassar masih sibuk mengkaji dampak kenaikan dari kebijakan pemerintah jika memutuskan harga BBM naik.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unismuh Makassar, Nasruddin, Selasa (30/8/2022), mengaku masih mengkaji isu kenaikan harga BBM.

“Kita masih mengkaji soal-soal bagaimana kenaikan harga BBM ini,” ujar Nasruddin.

Makanya, BEM FEB Unismuh Makassar belum berencana melakukan aksi demonstrasi, hingga tadi malam.

Kendati demikian, Nasruddin mengatakan, kenaikan harga BBM akan berdampak pada berbagai sektor.
Seperti kebutuhan pokok, hingga sektor transportasi.

Untuk gerakan mahasiswa, kata Nasruddin, pihaknya tetap akan dimassifkan.

“Untuk gerakan besarnya nanti setelah selesai pengkajiannya. Mudah-mudahan pengkajian ini cepat selesai dan ada hasil serta kita bawa untuk demonstrasi,” kata Nasruddin.

Lonjakan Subsidi

Kondisi harga minyak mentah dunia US$105 per barel dan asumsi nilai tukar di posisi Rp 14.700 per dolar AS. Ini menyebabkan lonjakan subsidi hingga hampir Rp 200 triliun.

Situasi itu yang menyeret menkeu tidak punya pilihan lain lagi selain menaikkan harga BBM.

Subsidi yang sudah disetujui Rp 502 triliun akan lompat jadi Rp 698 triliun atau nyaris Rp 700 triliun.

“Oleh karena itu, kami menyimak dan terus melihat seluruh pandangan dari fraksi-fraksi mengenai bagaimana kita menyikapi (BBM subsidi) sebuah belanja shock absorber yang begitu besar,” jelas Sri Mulyani di Rapat Banggar DPR RI, Selasa (30/8/2022).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved