5 Pesantren di Sulsel Dapat Bantuan Pengembangan Ekonomi dari Yayasan Hadji Kalla
Ada lima pesantren yang dibantu, di antaranya adalah Pesantren Tahfidzul Quran An Nail Gowa, Pesantren Putri Yatama Mandiri Gowa.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Yayasan Hadji Kalla (YHK) menyerahkan bantuan produktif dalam Program Pesantren Mandiri 2022 di Hotel Continent Makassar, Selasa (30/8/2022).
Dalam program ini, ada lima pesantren yang dibantu, di antaranya adalah Pesantren Tahfidzul Quran An Nail Gowa, Pesantren Putri Yatama Mandiri Gowa.
Lau Pesantren Al Irsyad DDI Pattojo, Soppeng, Pesantren Al Wahid, Sidrap dan Ponpes Tahfidzul Quran Baitul Mukarromah, Bone.
Kelima lembaga tersebut adalah yang terpilih untuk dibantu pada tahun 2022.
Bantuan diberikan langsung secara simbolis kepada masing-masing lembaga oleh Direktur Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair dan timnya.
Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu.
Tujuannya agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri yang nantinya diharapkan bisa membuat pesantren bisa mandiri dan berdikari secara ekonomi.
Direktur Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair berharap lembaga yang dibantu ini bisa lebih aktif dalam mengelola dana yang didapatkan dengan membuat usaha mandiri.
“Bantuan ini diharapkan bisa mandiri dan lebih produktif dengan membuat usaha-usaha yang nanti hasilnya bisa terus dikelola, yang kemudiaan hasilnya bisa digunakan untuk operasional lembaga sehingga memberikan manfaat untuk orang-orang yang ada di dalamnya,” katanya via rilis.
Mohammad Zuhair menuturkan, pihaknya memilih program pembinaan usaha ini, karena menganggap bahwa lewat cara tersebut bisa terus memberikan stimulus kepada lembaga yang tentu manfaatnya berkelanjutan.
“Maka dengan membagikan ilmu dan skil lewat pelatihan usaha, para penerima manfaat bisa semakin kuat dan mandiri secara ekonomi," tutur Mohammad Zuhair.
Pelatihan Usaha Mandiri
Selain penyerahan bantuan lanngsung kepada lima lembaga ini, mereka juga mengikuti inkubasi program pelatihan usaha mandiri pada 27-30 Agustus 2022.
Program Manager Islamic Care Yayasan Hadji Kalla, Salman Febriyansyah mengatakan, program pelatihan/inkubasi ini bekerja sama dengan LPPM (lembaga Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat) Kalla Institute.
“Inti dari program ini adalah sebagai stimulus, kita harap lembaga yang kita bantu ini bisa membuat usaha mandiri yang hasilnya bisa terus dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang,” kata Salman.