Citizen Reporter
Perlunya Pertahankan Wisata Karst Rammang Rammang Setelah Masuk UNESCO Global Geopark
Dewan Pendidikan Kabupaten Maros menggelar Workshop Literasi Budaya Rammang Rammang di kawasan wisata karst Rammang Rammang
Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
Ismail Suardi Wekke PhD
Sekretaris Dewan Pendidikan Maros
Melaporkan dari Maros, Sulsel
DEWAN Pendidikan Kabupaten Maros menggelar Workshop Literasi Budaya Rammang Rammang di kawasan wisata karst Rammang Rammang, Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sabtu (27/8/2022).
Workshop digelar sebagai rangkaian Festival Budaya dan Kemah Literasi sekaligus mengukuhkan prakarsa Salenrang sebagai Desa Budaya.
Hadir aparat desa setempat, pemuda, tokoh masyarakat, dan pegiat literasi.
Panitia juga menghadirkan pembicara, yakni pegiat literasi Bachtiar Adnan Kusuma dan guru besar dari Universitas Negeri Makassar ( UNM ), Prof Andi Ima Kesuma.
Bachtiar Adnan Kusuma membawakan materi berjudul "Membangun Kawasan Literasi Lewat Bunda Baca Kabupaten Maros".
Beliau menguraikan bagaimana literasi budaya yang diawali dengan literasi baca sekaligus menguraikan kewujudan Bunda Baca yang menjadi bagian dari dinamika Maros selama setahun terakhir.
Tokoh Nasional Penerima Anugerah Tertinggi Perpustakaan Nasional RI ini mengemukakan bahwa literasi budayalah yang akan mempertahankan keberadaan Rammang Rammang.
“Ini bisa dilakukan kalau masyarakat dan terutama pemuda memahami apa yang menjadi kekayaan budaya miliknya,” ujar BAK, sapaannnya.
Setelah Bachtiar Adnan Kusuma, saya juga membawakan materi berjudul "Perlunya Sinergi Berjamaah Menjaga dan Merawat Kawasan Karst Rammang Rammang".
Dalam kapasitas sebagai Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Maros, saya menyampaikan perlunya sinergitas untuk mempertahankan keberadaan Rammang Rammang.
Setelah menjadi UNESCO Global Geopark, lalu apa artinya? Itu yang perlu dipersiapkan jawabannya.
Terakhir, Prof Andi Ima Kesuma yang membawakan materi berjudul" Merawat dan Melestarikan Budaya Literasi untuk Pengembangan Budaya Literasi Maros".
Beliau menegaskan keberadaan Lego Legona Bulu Barakka sebagai bagian dari ikhtiar literasi budaya.
“Di mana ini menjadi wadah untuk belajar bersama sekaligus membawa Rammang-rammang sebagai destinasi,” kata Prof Andi Ima Kesuma.(*)
Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita