Harga Telur
Harga Telur Meroket, Pedagang di Pasar Labukkang Keluhkan Sepi Pembeli
Pedagang Pasar Labukkang Muli mengatakan harga jual telur mahal berpengaruh kepada penjualan.
Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Harga telur meroket dikeluhkan pedagang Pasar Labukkang, Jl Andi Cammi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Pedagang Pasar Labukkang Muli mengatakan harga jual telur mahal berpengaruh kepada penjualan.
Harga telur naik dari tingkat peternak membuat penjualan telur menurun.
"Harga dari kandang memang sudah mahal," katanya, Sabtu (27/8/2022) siang.
Muli mengambil satu rak telur dari peternak seharga Rp 52 ribu lalu dijual seharga Rp 55 ribu per rak.
Ia juga tak mengetahui pasti penyebab naiknya harga telur.
"Kurang tahu juga mungkin karena pakan ayam yang naik jadi naik juga harga telur," ujarnya.
Menurut Muli, kenaikan harga berimbas pada sepinya pembeli.
Pembeli yang biasanya membeli satu rak telur kini hanya membeli 10 biji telur.
"Penjualan menurun karena mahal sekali. Dulu beli satu rak sekarang cuma beli 10 biji," jelasnya.
Pedagang lain Nurcaya juga mengeluhkan sepinya pembeli. "Sepi-sepi ini pembeli," katanya.
Dia mengambil telur dari peternak seharga Rp 55 ribu per rak lalu dijual Rp 60 ribu. Sebelumnya hanya Rp 45 ribu per rak.
"Begitu harganya masuk, rata semua ukuran," ujarnya.
Sementara itu, Peternak ayam Daeng Maraya mengatakan harga telur naik akibat kenaikan harga pakan ayam.
Dari yang sebelumnya Rp 200 ribu per karung sekarang menjadi Rp 300 ribu satu karung.