Partai Golkar
Lantik Pengurus Golkar Barru, Taufan Pawe Minta Kader Menangkan Airlangga Hartarto
Taufan Pawe meminta seluruh lapisan kader Golkar untuk memenangkan dan mengantarkan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk menjadi presiden.
Penulis: Darullah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNBARRU.COM, BARRU - Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe melantik kepengurusan DPD II Golkar Barru periode 2021-2026.
Pelantikan tersebut berlangsung di Islamic Center Barru, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Sumpang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/8/2022).
DPD II Golkar Barru di bawah komando Mudassir Hasri Gani.
Taufan Pawe meminta seluruh lapisan kader Golkar untuk memenangkan dan mengantarkan Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk menjadi presiden Indonesia 2024 mendatang.
Taufan Pawe menegaskan permintaan tersebut adalah hal wajib untuk dilakukan yang tidak bisa ada tawar menawar."Ini adalah kewajiban setiap kader Golkar, hukumnya fardu ain," tegasnya.
"Kita sebagai kader, pempunyai kewajiban untuk mengantar bapak Airlangga Hartarto sebagai presiden Indonesia pada 2024 mendatang," ujar Taufan.
"Kemenangan Airlangga Hartarto sebagai presiden harus sejalan dengan kemenangan Pemilu 2024," tambahnya.
"Barru merupakan bagian perpolitikan di Sulsel. Dengan capaian Golkar di Barru saat ini, saya yakin di bawah nakhoda Mudassir bisa membuka pintu gerbang kemenangan kita di Barru," tandasnya.
Wali Kota Parepare dua periode ini juga mengakui tantangan Golkar Sulsel saat ini adalah integritas sesama kader.
Pasalnya masih ada oknum-oknum kader yang bergerak namun justru melemahkan organisasi.
"Kendala yang kita hadapi sekarang ini adalah integritas. Kalau kita mengatakan diri kita kader Golkar, ayo sama-sama kita bangun Golkar," pungkasnya.
"Jangan hanya retorika, apalagi hanya memojokkan kader. Tapi mari kita buktikan, kita sebagai kader harus mampu berbuat untuk kebesaran partai Golkar Sulsel," tegas Taufan Pawe.
Taufan menegaskan bahwa Golkar di bawah kepemimpinannya maka kader dijadikan subjek bukan lagi objek.
"Di bawah kepemimpinan saya, tidak ada lagi tradisi pemerasan kader," bebernya.
"Saat ini tidak ada lagi hal seperti itu. Karena niat saya hanya membesarkan Partai Golkar," jelasnya.